Iklan RBTV Dalam Berita

Syekh Jangkung yang Sakti Mandraguna, Ahli Berdakwa Murid Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga

Syekh Jangkung yang Sakti Mandraguna, Ahli Berdakwa Murid Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga

Syekh Jangkung yang Sakti Mandraguna, Ahli Berdakwa Murid Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga--

Ribuan pasukan itu telah siap siaga untuk melawan Sultan Agung Mataram. “Ya, coba kalau bisa kamu menghitung ribuan pasukanku dengan tepat, aku akan mengaku kalah sama kamu, Saridin,”. 

Lalu Saridin melesat dengan cepat ke atas, berlari dari ujung ke ujung tombak yang mengacung ke langit. Semua dihitung dengan cepat seperti kilat. Dia kemudian berada di hadapan raja dengan menebak jumlah pasukan yang berbaris. 

Raja itu pun tertunduk, bergetar dan ciut nyalinya menghadapi kesaktian Saridin. Seketika itu raja takluk di hadapan Saridin, namun dia tidak menerima sembah bakti. 

Saridin menyarankan untuk tunduk kepada Sultan Agung saja, sebab Saridin adalah salah satu hamba dari Mataram. Dengan demikian raja tersebut tunduk-takluk kepada Sultan Agung tanpa perlawanan sama sekali. 

Cerita kehebatan Saridin sampai di telinga Sultan Agung yang sedang galau karena warga di Alas Roban sedang dalam masalah besar. Kala itu takyat menjadi korban Ki Jati, penguasa alas Roban sangat kejam dan banyak membunuh warga karena membuka ladang di daerah itu. 

Ki Jati sangat sakti. Dia bisa berubah menjadi siluman ular yang sangat ganas. Ki Jati juga kerap menculik gadis-gadis muda di sekitar alas roban untuk dijadikan tumbal agar dia tetap sakti. 

Sultan Agung lalu minta tolong pada Saridin atau Syeh Jangkung untuk menumpasnya. Syekh Jangkung lalu mendatangi Ki Jati. Terjadilah pertarungan adu sakti antara Syeh Jangkung dengan Ki Jati. 

Ki Jati kalah dan Syekh Jangkung minta agar Ki Jati berjanji akan meninggalkan alas roban. Meski kalah, Ki Jati masih menyimpan dendam. Atas jasanya menumpas penguasa Alas Roban, Syekh Jangkung mendapat hadiah dari penguasa Mataram untuk mempersunting kakak perempuannya, Retno Jinoli. 

Inilah kesempatan bagi Ki Jati, saat Syekh Jangkung melangsungkan pernikahannya. Ki Jati yang masih dendam raganya masuk ke dalam Retni Jinoli. Syekh Jangkung kini harus berhadapan dengan siluman ular Alas Roban yang merasuk ke dalam diri Retno Jinoli.

Dengan sungguh-sungguh Syekh Jangkung merukyah calon istrinya. Istri Syeh Jangkung sembuh dan siluman ular yang masuk ke raga Retno Jinali keluar. 

Syeh Jangkung marah hingga akhirnya dapat membunuh Ki Jati, wanita trah Keraton Mataram itu lalu menjadi istri sah Syeh Jangkung dan diboyong ke Miyono. 

Ketika usia Syekh Jangkung mendekati senja dia memilih hidup sebagai petani dengan membuka perkampungan baru di kawasan Pati, Jawa Tengah.

 

Demikian.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: