Kemarau Panjang Pernah Melanda Indonesia, Ratusan Ribu Hektare Sawah Kering dan Banyak Kebakaran Hutan
Kemarau Panjang Pernah Melanda Indonesia, Ratusan Ribu Hektare Sawah Kering dan Banyak Kebakaran Hutan --
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Fenomena El Nino masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Namun untuk tahun ini, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino mencapai puncaknya Agustus hingga September 2023.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sempat mengungkapkan bahwa El Nino tahun ini sebetulnya datang dengan intensitas lemah, namun tetap perlu kewaspadaan.
BACA JUGA:Dampak El Nino, Harga Beras Bulog Naik jadi Rp 11.500 per Kilogram
“El Nino ini intensitasnya lemah hingga moderat, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan, juga produktivitas pangan atau berdampak terhadap ketahanan pangan," kata Dwikorita.
Data terbaru menunjukkan indikator-indikator El Nino masih dalam kondisi tidak signifikan. Indeks NINO 3.4 berada pada angka +1,04 atau El Nino lemah, Southern Oscillation Index (SOI) pada angka -11.9 atau tak signifikan.
Selain itu, fenomena iklim yang turut 'mengeringkan' hujan, Indian Ocean Dipole (IOD), masih dalam kondisi tak signifikan (Dipole Mode Index/DMI +0.20).
BACA JUGA:Waspada! Dampak El Nino September 2023, Produksi Beras dan Kelapa Sawit Bisa Anjlok
Peringatan soal potensi kekeringan itu bukan tanpa alasan. Karena secara geografis, Indonesia pernah mengalami beberapa kali mengalami kekeringan dahsyat terutama akibat El Nino. Berikut ulasannya:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: