Kisah Perang Saudara di Kerajaan Indonesia, Pemicunya Ada Antara Menantu dan Putra Raja
Kisah Perang Saudara di Kerajaan Indonesia, Pemicunya Ada Antara Menantu dan Putra Raja--
Kerajaan Kediri Dimulai dari Perang Saudara
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Jawa Timur. Sejarah berdirinya Kerajaan Kediri tak lepas dari kisah 'perang saudara'
Kerajaan ini berdiri pada abad ke-11 atau tepat 1045 M. Kisah berdirinya kerajaan ini tertuang salah satunya dalam Kitab Negarakertagama.
Dikisahkan, Raja Airlangga yang berkuasa di Kerajaan Medangkamulan. Di tengah masa kejayaannya, Airlangga kemudian memindahkan pemerintahan ke wilayah Kahuripan. Kerajaan ini dinamakan Panjalu, dengan pusat pemerintahan berada di Daha, yang dikenal sebagai pusat Kerajaan Kediri pada masa awal.
Mengutip laman Pemerintah Kota Kediri, situs Adan-adan yang terletak di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, menjadi salah satu bukti keberadaan Kerajaan Kediri kuno.
Kerajaan Kediri yang kini dikenal sendiri merupakan pecahan dari Kerajaan Kediri kuno. Perpecahan terjadi saat kedua putra Airlangga--Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan--berebut kekuasaan di kawasan yang sama.
BACA JUGA:Kisah Kutukan Keris Mpu Gandring, Penguasa Kerajaan Singasari Jadi Tumbal 7 Turunan
Untuk menghindari bentrokan, pada tahun 1041, Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua. Keduanya adalah Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri), yang wilayahnya dipisahkan oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Jenggala dipimpin oleh Mapanji Garasakan, dan Panjalu dipimpin oleh Sri Samarawijaya.
Selain dalam Kitab Negarakertagama yang begitu tersohor, kisah pembagian kerajaan ini juga dikisahkan dalam Prasasti Masuknya dan Serat Calon Arang.
Kendati demikian, dibaginya wilayah kerajaan tak lantas membuat 'perang saudara' itu berhenti. Baik Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan sama-sama merasa berhak atas seluruh takhta Airlangga. Tak ayal, peperangan pun terus terjadi di antara kedua kerajaan.
Peperangan antara Panjalu dan Jenggala terus terjadi selama 60 tahun lamanya. Meski di awal kemenangan ada di tangan Jenggala, namun pada akhirnya Panjalu-lah yang berhasil menguasai seluruh takhta Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: