Iklan dempo dalam berita

Rakyat Aceh dan Sumbar Patungan Belikan Indonesia Pesawat Terbang

Rakyat Aceh dan Sumbar Patungan Belikan Indonesia Pesawat Terbang

Rakyat Aceh dan Sumbar Patungan Belikan Indonesia Pesawat Terbang--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Kekompakkan rakyat Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar) zaman dulu sudah terbina dan layak ditiru. Bayangkan saja, demi perjuangan Indonesia, rakyat di dua provinsi ini bahu membahu menyumbangkan uang, amas sampai bisa membeli 2 unit pesawat untuk Bangsa Indonesia.

BACA JUGA:DANA Kaget Hari Ini 15 September, Rebut Saldo DANA Ratusan Ribu Gratis, Jangan Sampai Kehabisan

Sumbangan rakyat Aceh, yakni pesawat Dakota RI-001 Seulawah. Kata Seulawah sendiri memiliki padanan makna gunung emas dalam bahasa Indonesia. Nama tersebut kemudian disematkan kepada unit pesawat lantaran ia dibeli dari hasil patungan rakyat Aceh, yang totalnya setara 20 kilogram emas.

Selain itu, pesawat Seulawah juga merupakan muasal perusahaan penerbangan pertama di tanah air, yaitu Indonesia Airways, yang juga cikal bakal dari Garuda Indonesia dewasa kini.

BACA JUGA:Dampak Kemarau, 3.930 Hektar Sawah di Delapan Kecamatan ini Dipastikan Gagal Panen

Awal mula ide sumbangan pesawat, diprakarsai oleh KSAU Laksamana Udara, Soejardi Soerjadarma. Ia kemudian membentuk biro untuk menyiapkan 25 model pesawat Dakota.

Singkat cerita, Kepala Biro Propaganda TNI AU, OMU I J. Salatun, ditugaskan menemani Presiden Soekarno untuk mencari dana sumbangan ke Pulau Sumatera. 

Di sana, Presiden Soekarno menyampaikan pidato yang membangkitkan semangat patriotisme masyarakat Aceh untuk berkontribusi menyumbang pesawat angkut pertama di Indonesia.

BACA JUGA:Saldo DANA Tidak Masuk Setelah Top Up? Jangan Tunggu Lama, Cari Tahu Masalahnya dan Cara Atasinya

Pidato tersebut disampaikan pada tanggal 16 Juni 1948 di Hotel Atjeh. Dana sumbangan pun berhasil dikumpulkan melalui kepanitiaan yang diketuai Djuned Yusuf dan Said Muhammad Alhabsji.

Dari sekian banyak penyumbang, ada seorang bernama Nyak Sandang. Dirinya bahkan sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Maret 2018 di Istana Negara, Jakarta, dan mengisahkan bahwa di tahun 1948 ia dan keluarganya menjual sepetak tanah yang di atasnya ditanami 40 pohon kelapa untuk berkontribusi dalam pengadaan pesawat Dakota dulu. Selain itu, Ia juga menyerahkan 100 gram emas dan hartanya dihargai Rp 100 pada saat itu.

BACA JUGA:Nomor HP Hilang atau Sudah Tidak Aktif? Begini Cara Ganti Nomor HP yang Terdaftar di Aplikasi DANA

Berkat sumbangan harta dari rakyat Sumatera khususnya Aceh, kehadiran Pesawat Dakota RI-001 Seulawah pun menjadi pembuka jalur penerbangan Jawa-Sumatera, hingga luar negeri. 

Wakil Presiden Mohammad Hatta bahkan sempat menggunakan pesawat jenis ini untuk berkeliling Sumatera pada November 1948. Selain itu, Dakota juga pernah digunakan untuk pemotretan udara di atas Gunung Merapi pada 4 Desember 1948.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: