Iklan RBTV Dalam Berita

Virus Nipah Biang Keladinya, Sudah Ada Korban Jiwa di Negara Tetangga Indonesia

Virus Nipah Biang Keladinya, Sudah Ada Korban Jiwa di Negara Tetangga Indonesia

Gejala dan cara pencegahan penularan virus nipah--

Infeksi virus Nipah adalah "penyakit zoonosis" yang ditularkan dari hewan seperti babi dan kelelawar buah ke manusia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Virus ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi, dan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

Wabahnya terjadi hampir setiap tahun di beberapa negara Asia, terutama Bangladesh dan India.

Konsumsi buah-buahan atau produk buah [seperti jus kurma mentah] yang terkontaminasi air seni atau air liur kelelawar buah yang terinfeksi adalah sumber yang paling mungkin untuk infeksi di masa lalu.

Virus Nipah masuk dalam daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan Ebola, Zika, dan Covid-19, sebagai salah satu dari beberapa penyakit yang layak mendapatkan prioritas penelitian, karena potensinya bisa menyebabkan epidemi global.

BACA JUGA:Pelaku UMKM, Ini 3 Jenis KUR BRI 2023 dengan Bunga 6 Persen per Tahun

Ini adalah wabah Nipah keempat dalam lima tahun terakhir di Kerala - pemeriksaan kelelawar telah dilakukan di negara bagian tersebut. (Getty Images).

 

Lantas apa saja gejala Virus Nipah?

 

Gejala Virus Nipah pada manusia mulai dari yang tidak bergejala hingga infeksi saluran pernapasan akut (ringan, berat), sampai ensefalitis (pembengkakan otak) yang fatal. Orang yang terinfeksi sering kali mengalami gejala-gejala yang meliputi demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan sakit tenggorokan.

Hal ini dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan radang otak (Ensefalitis) akut.

Beberapa orang juga dapat mengalami pneumonia atipikal dan masalah pernapasan yang parah, termasuk gangguan pernapasan akut. Ensefalitis dan kejang terjadi pada kasus yang parah, dapat berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) diyakini berkisar antara empat hingga 14 hari. Namun, kasus masa inkubasi selama 45 hari pernah terjadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: