Virus Nipah Biang Keladinya, Sudah Ada Korban Jiwa di Negara Tetangga Indonesia
Gejala dan cara pencegahan penularan virus nipah--
Virus ipah membunuh hingga 75% dari mereka yang terinfeksi.
Belum ada vaksin atau pengobatannya. Penanganannya masih terbatas dalam mengatasi gejala dan perawatan intensif.
Wabah Nipah pertama menewaskan lebih dari 100 orang di Malaysia dan mendorong pemusnahan satu juta ekor babi sebagai upaya untuk membasmi virus tersebut. Virus ini dinamai sesuai dengan nama desa tempat virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1999.
BACA JUGA:Siku Hitam Mengganggu Penampilan, Begini Cara Mudah Mengatasinya
Virus ini juga menyebar ke Singapura. Di negara ini terdapat 11 kasus, dan satu kematian di antara para pekerja rumah jagal yang bersentuhan dengan babi-babi yang diimpor dari Malaysia.
Bangladesh juga memikul wabah ini dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 100 orang meninggal akibat Nipah sejak 2001.
Secara berkala, penyakit ini juga terdeteksi di India, dan ini adalah wabah keempat di Kerala sejak tahun 2018. Negara bagian ini telah berhasil membasmi wabah sebelumnya dalam hitungan minggu melalui tes luas dan isolasi yang ketat terhadap mereka yang pernah melakukan kontak dengan pasien.
Tempat-tempat lain yang berisiko terinfeksi termasuk Kamboja, Ghana, Indonesia, Madagaskar, Filipina, dan Thailand, menurut WHO, karena bukti-bukti virus telah ditemukan pada kelelawar di negara-negara ini.
Peternak Ini Paling Berisiko
Virus nipah muncul lagi dan telah menyebabkan kematian sejumlah pasien di Indonesia. Penyakit virus nipah ditularkan oleh hewan, terutama kelelawar buah.
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan RI, selain kelelawar buah sebagai host alamiah, virus Nipah juga dapat menginfeksi beberapa hewan seperti babi, kuda, kambing, domba, kucing, dan anjing. Virus Nipah sangat menular ketika sudah menginfeksi babi, dengan waktu infeksius terjadi saat masa inkubasi (4-14 hari).
Karena itu, salah satu kelompok paling berisiko terkena penyakit virus nipah adalah peternak babi yang memiliki kontak erat dengan hewan ternak tersebut. Umumnya, babi yang terinfeksi tidak mengalami gejala apapun, namun beberapa mengalami demam akut, sesak napas, dan gejala neurologis seperti gemetar, berkedut, dan kejang otot. Peternak per perlu diwaspadai pula apabila babi mengalami batuk yang tidak biasa (unusual barking cough).
BACA JUGA:Pengajuan KUR BRI Ditolak? Jangan Kecewa Dulu, Perhatikan 7 Hal Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: