Iklan RBTV Dalam Berita

Dua Bulan Kering, Bendung Air Meluap Jadi Tontonan Warga Seluma

Dua Bulan Kering, Bendung Air Meluap Jadi Tontonan Warga Seluma

Hujan membuat aliran sungai yang kering langsung meluap--

SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Fenomena perubahan iklim dan cuaca akhir-akhir ini telah menyebabkan kekeringan berkepanjangan, di sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu, tidak terkecuali di Kabupaten Seluma.

Hujan yang sempat mengguyur di hulu sungai Air Seluma pada Rabu pagi (20/9), menjadi pemandangan menarik bagi masyarakat Kabupaten Seluma, lantaran luapan air dari hulu sungai kembali membanjiri sungai yang sejak 2 bulan terakhir telah mengering.

Hal inilah yang sempat menjadi tontonan warga setempat, ketika melihat fenomena alam pada Rabu pagi (20/9) sekitar pukul 09.30 wib.

Warga berbondong-bondong datang ke atas jembatan untuk mengabadikan momen, dengan menggunakan smartphone mereka, meski rintik hujan gerimis.

BACA JUGA:Wanita yang Telah Pergi untuk Selamanya Itu, Tahun lalu Pernah Membuat Laporan ke Polisi

Sampah-sampah yang semula banyak mengapung, akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab, ikut tersapu arus luapan sungai Air Seluma.

"Alhamdulillah, sungai Air Seluma kembali meluap, bau anyir jadi hilang, soalnya sudah banyak sampah yang menumpuk di bawah jembatan karena sungai mengering," ujar Yeti warga Kelurahan Bunga Mas.

Disisi lain, fenomena ini disyukuri masyarakat setempat, terutama para petani tadah hujan yang sebelumnya sawah mereka mengering akibat kemarau panjang.

BACA JUGA:Cicilan Ringan Rp1 Jutaan, KUR Mandiri Bisa Cair Sampai Rp100 Juta, Catat Syaratnya

Sementara itu, dari Prakiraan cuaca BMKG, awal musim hujan akan mulai terjadi pada bulan November mendatang, karena saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami musim kemarau. 

BACA JUGA:Pengajuan KUR BRI Rp100 Juta Dijamin Langsung Cair, Catat Tips Lolos Survey KUR BRI 2023

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya fenomena El Nino di Samudera Pasifik, dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif di Samudera Hindia, utamanya dipengaruhi angin Mosun Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: