Iklan RBTV Dalam Berita

Nasib Buruk Pria Ini, Dipenjara Puluhan Tahun untuk Kejahatan yang Tidak Pernah Dilakukan

Nasib Buruk Pria Ini, Dipenjara Puluhan Tahun untuk Kejahatan yang Tidak Pernah Dilakukan

Nick Yarris dipenjara puluhan tahun untuk kejahatan yang tidak pernah diperbuatnya--

Trauma penyerangan ini mempengaruhi perilakunya, dan kala ia beranjak dewasa, ia mulai menenggak alkohol dan mengkonsumsi narkoba. Ia ditangkap saat berusia 20 tahun, setelah dituding berupaya melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap seorang perwira polisi. Namun ia dibebaskan dari tuduhan tersebut.

Tapi, saat dalam tahanan sebelum persidangan, Nick putus asa ingin keluar dari penjara lalu ia pun mengarang cerita, dengan mengatakan pada polisi bahwa ia tahu siapa yang melakukan pembunuhan terhadap seorang perempuan, Linda Mae Craig, yang ia baca di koran dan belum pernah bertemu .

"Saya hanya merasa putus asa, seorang anak yang kebingungan karena narkoba dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk keluar dari penjara."

BACA JUGA:Kredit Rumah Tanpa Riba di BTN Syariah 2023, Simak Syarat dan Cara Pengajuannya

Ia mengatakan bahwa pembunuhnya adalah seorang pria yang pernah tinggal bersamanya. Pria itu, yang dulu mencuri uangnya- dipikirnya sudah mati dan ia yakin bisa bebas dari penjara dengan menjual informasi palsu ini.

Namun, pria yang dituding Nick ternyata masih hidup dan kebohongan itu terbongkar. Polisi kemudian justru menahan Nick dengan tuduhan sebagai pembunuh perempuan itu. Pada tahun 1982, ia dinyatakan bersalah atas kasus perkosaan dan pembunuhan seorang perempuan, dan dijatuhi hukuman mati.

Selama ditahan di penjara Pennsylvania, Nick hanya memiliki barang-barang seperti kantong berisi berkas-berkas hukum, sejumlah novel, perlengkapan mandi dan sebuah radio kecil. Ia hanya diizinkan untuk berolahraga di sebuah ruangan kecil berjeruji selama 30 menit di hari biasa.

Selama 14 tahun di penjara dari tahun 1989 hingga 2003, ia tak pernah berhubungan dengan sesama manusia lain. Pada masa itu, ia sering berbaring di atas lengannya sendiri sampai mati rasa dan kemudian menggosok ke wajahnya, seolah-olah itu adalah orang lain.

BACA JUGA:Pulihkan Kerugian Negara, 3 Kontraktor dan Konsultan Pengawas Serahkan Rp 598 Juta ke Penyidik

Pada tahun 1988 ia menjadi terpidana mati pertama di Amerika Serikat yang dimintai tes DNA, tapi ini berbuah tahun-tahun penundaan yang memilukan dan membuat frustrasi, seperti ketika sebuah paket penting yang berisi sampel DNA pecah ketika dikirim ke laboratorium, menghancurkan bahan bukti.

Akhirnya, Nick mencari bentuk pelepasan kecemasan paling ekstrim. "Pada tahun 2002 saya sudah siap untuk dieksekusi dan saya meminta pembatalan banding sehingga proses eksekusi bisa dilakukan."

Tapi kemudian seorang hakim memerintahkan satu kali lagi pengujian DNA dan kemudian hasil pengujian tahun 2003 menunjukkan bahwa ada jejak DNA dari dua orang tak dikenal di dalam mobil dan pakaian Linda sang korban pembunuhan.

Pembunuh Linda tidak pernah ditemukan dan Nick menerima kompensasi atas kekeliruan penahanannya, meski itu "terasa seperti uang belas kasihan" baginya.

BACA JUGA:Perbandingan Suku Bunga KPR 2023 Bank Mandiri, BTN, BNI dan BRI, Mana yang Paling Rendah?

"Ketika saya keluar penjara, saya mendapat 'mantra' dari ibu saya, yang menyabarkan saya, ia mengatakan bahwa saya harus menjadi orang yang sopan dan baik mulai dari sekarang dan bahwa saya harus bersikap baik kepada perempuan, jika tidak maka kebebasan itu menjadi sia-sia belaka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: