Iklan RBTV Dalam Berita

Bukan Tanpa Alasan, Rasulullah Jelaskan Alasan Kenapa Magrib Dianjurkan Tutup Pintu

Bukan Tanpa Alasan, Rasulullah Jelaskan Alasan Kenapa Magrib Dianjurkan Tutup Pintu

Anjuran Nabi Muhammad menutup pintu saat magrib--

BACA JUGA:Dianggap Tanaman Liar, Ini 8 Manfaat Tak Terduga Akar Alang-alang, Bagus untuk Jantung

Dalam buku Sehari Semalam Bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam oleh Daeng Naja, menutup pintu dan memasukkan anak-anak ke dalam rumah di waktu Maghrib termasuk ke dalam adab di samping upaya menjaga diri. Ketika Maghrib, banyak anak-anak dan rumah-rumah yang dihinggapi setan, sementara orang tua tidak menyadarinya.

Para setan yang mencari tempat berlindung ini melarikan diri dari setan lain yang memiliki kekuatan lebih besar. Mereka akan bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia.

Perlu dipahami, anjuran atau perintah menutup pintu ketika Maghrib tidak berlaku jika ada alasan darurat untuk membukanya. Adapun, doa yang dapat dibaca untuk melindungi diri dari godaan setan ialah kalimat audzubillah dengan bunyi sebagai berikut.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِ

Arab latin: A'uudzubillaah himinas syaitoon nirrojiim

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."

Selain itu, bisa juga membaca ayat kursi yang tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 255.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ - ٢٥٥

BACA JUGA:Tak Hanya Daunya, Ini Sederet Manfaat Akar Kelor untuk Kesehatan, Wajib Coba Nih!

Arab latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS Al Baqarah: 255)

Atau membaca surat Al Falaq yang terdiri atas 5 ayat.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Arab latin: qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: