Iklan dempo dalam berita

Di Negara ini Tak Ada Agama, 2 Diantaranya Rupanya ada di Benua Asia

Di Negara  ini Tak Ada Agama, 2 Diantaranya Rupanya ada di Benua Asia

--

Melalui hasil survei yang telah dilakukan oleh WIN-Gallup, sebanyak 73% responden mengisi bahwa mereka adalah seorang ateis.

BACA JUGA:Kata Ustaz Adi Hidayat, Satu Amalan Ini Bisa Membuka Lebar Pintu Rezeki Langit dan Bumi, Apa Itu?

6. Beralih ke kawasan Eropa Barat, negara yang terkenal dengan wafel ini juga masuk ke dalam negara paling tidak beragama. Berdasarkan survei, sebanyak 72% penduduk Belgia memilih untuk menjadi seorang ateis.

7. Negara yang terletak di kawasan Baltik, Eropa Utara ini berada di peringkat terakhir dengan persentase sebanyak 70% penduduk yang memilih untuk tidak meyakini agama apapun. Ternyata, di sekolah-sekolah Estonia, pelajaran agama tidak dimasukkan dalam kurikulum wajib.

BACA JUGA:Ketika Rezeki Mulai Sempit dan Merasa Putus Asa, Simak Solusi dari Ustaz Adi Hidayat

Pada umumnya ada beberapa kondisi dimana individu kemudian rentan menjadi ateis :

Pertama, adanya pengalaman menyaksikan perilaku orang beragama yang tidak sejalan dengan ajaran agamanya sendiri. 

Kedua, adanya kepercayaan kuat pada sains, dan anggapan bahwa ajaran agama bertentangan dengan sains.

BACA JUGA:Kata Ustaz Adi Hidayat, Tolong Baca Dua Surah Ini Saat Sholat, Niscaya Pintu Rezeki Terbuka Lebar

Pemikiran filsafat ateis mulai muncul di Eropa dan Asia pada abad keenam atau kelima SM. Dalam The Story of Civilization, Will Durant menjelaskan bahwa suku-suku pigmi tertentu yang ditemukan di Afrika tak memiliki kultus atau ritus.

Ateis adalah kepercayaan bahwa tidak ada Tuhan ataupun Dewa. Orang yang menganut kepercayaan ateis diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki agama.

Ateisme merupakan lawan kata dari teisme, yaitu kepercayaan terhadap keberadaan Tuhan atau Dewa-Dewi.

BACA JUGA:Kalau Ada 2 Benda Ini di Dalam Rumah Segera Musnahkan, Kata UAH Bisa Jadi Penghalang Rezeki

Penelitian yang diterbitkan di Social Psychological and Personality Science ini menunjukkan bahwa transmisi budaya dan ketiadaannya, adalah faktor kuat ketidakpercayaan agama dibandingkan faktor-faktor lain, misalnya pemikiran analitis.

"Para peneliti telah mengajukan banyak teori berbeda tentang bagaimana agama bekerja, mengapa kita memilikinya, dan semacamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: