Para Remaja dan Dewasa Ingat, Keseringan Main Game Bisa Ganggu Kualitas Tidur hingga Kesehatan Mental
Jangan Keseringan Main Game, Perhatikan Dampak Buruknya, Ganggu Kualitas Tidur hingga Kesehatan Mental--
Kurangnya tidur yang berkualitas bisa menyebabkan kelelahan kronis, gangguan mental seperti depresi dan disfungsi kognitif pada diri anda.
Oleh karena itu, penting bagi pemain game online untuk menjaga batasan waktu bermain dan menjaga pola tidur yang sehat, mulai lah dengan mengatur pola hidup sehat dan memperbaiki jam tidur agar anda tepat sehat dan bugar.
BACA JUGA:Deretan Doa agar Dimudahkan Rezeki, Mudah-mudahan Kaya Seperti Nabi Sulaiman
3. Masalah Kesehatan Mental
Meskipun game online dapat menjadi pelarian dari tekanan sehari-hari yang anda hadapi, pada beberapa kasus, mereka juga bisa menjadi penyebab stres dan masalah kesehatan mental yang lebih parah.
Kegagalan dalam mencapai target, perundungan virtual, atau kekalahan berulang dapat menyebabkan frustrasi, kemarahan, atau bahkan depresi.
BACA JUGA:Deretan Doa agar Dimudahkan Rezeki, Mudah-mudahan Kaya Seperti Nabi Sulaiman
Selain itu, beberapa orang justru melakukan isolasi sosial yang mungkin terjadi ketika seseorang terlalu terfokus. pada game online juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental lainya jika tidak anda imbangi dengan baik dan sehat.
4. Dampak pada Kesehatan Mata
Bermain game online dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan ketegangan mata dan masalah penglihatan lainnya.
Pandangan yang terlalu lama terpaku pada layar, paparan cahaya biru, dan kurangnya istirahat yang memadai dapat menyebabkan mata anda menjadi kering, ketegangan mata, dan ketidaknyamanan lainnya.
Perlu di perhatikan untuk anda para pemain game harus rajin beristirahat sejenak, melakukan latihan mata, dan mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar.
BACA JUGA:KUR BRI Rp30 Juta Tanpa Jaminan Masih Dibuka Hingga Desember, Cicilan Rp500 Ribuan, Buruan Ajukan!
5. Gangguan Sosial
Permainan online kadang-kadang bisa membuat seseorang terlalu fokus dan terpaku pada dunia virtual dan mengabaikan interaksi sosial di dunia nyata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: