BERKILAU, Harga Emas Bisa Rp 2 Juta per Gram, Analisa Pakar Ini Ekstrem tapi Bikin Senyum
BERKILAU, Harga Emas Bisa Rp 2 Juta per Gram--
Proyeksi ekstrem juga dikeluarkan Saxo Bank. Bank asal Denmark tersebut memproyeksi harga logam mulia akan terbang ke US$ 3.000 per troy ons.
Untuk diketahui satu troy ons setara dengan 31,1 gram. Jika harga emas dunia mencapai besaran US$ 4.000/troy ons, untuk mencari harga per gramnya maka dibagi 31,1. Hasilnya yakni US$ 128,6 per gram.
BACA JUGA:Jurusan Ini Berpeluang Besar Lolos Tes CPNS 2023, Cek Apakah Ada Jurusan Kamu?
Dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (12/1/2023) Rp 15.366/US$, maka harga emas dunia jika dikonversi ke rupiah bisa mencapia Rp 1.976.334/gram.
Artinya, jika harga emas dunia menembus US$ 4.000/troy ons, maka harga emas batangan di dalam negeri bisa mencapai Rp 2 juta/gram. Sekali lagi, ini juga tergantung dengan kurs rupiah nantinya, serta supply-demand yang bisa membuat harganya lebih tinggi atau lebih rendah.
Seperti disebutkan Kiener salah satu yang akan mendongkrak harga emas dunia yakni The Fed yang akan memangkas suku bunganya di tahun ini.
BACA JUGA:Tes CPNS 2023, Tamatan 11 Prodi Ini Beruntung, Banjir Formasi
Pelaku pasar pun sudah melihat kemungkinan tersebut pasca rilis serangkaian data ekonomi.
Inflasi di Amerika Serikat yang terus menurun membuat pasar kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunganya pada akhir 2023.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Februari dan Maret dengan probabilitas sebesar 94% dan 76%. Dengan proyeksi tersebut, puncak suku bunga The Fed berada di 4,75% - 5%.
BACA JUGA:Patin 2,6 Kilogram Dihargai Honda Revo Fit
Selain itu, perangkat yang sama menunjukkan The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada September dengan probabilitas sebesar 34%, begitu juga sebulan setelahnya. Sehingga di akhir tahun pasar melihat suku bunga The Fed berada di 4,25% - 4,5%.
Proyeksi tersebut bisa terjadi jika inflasi terus mengalami penurunan. Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) di AS pada Desember 2022 dilaporkan tumbuh 6,5% year-on-year (yoy), jauh lebih rendah dari sebelumnya 7,1%. CPI tersebut juga menjadi yang terendah sejak Oktober 2021.
BACA JUGA:Formasi Prioritas CPNS 2023, Lewat 4 Jalur Ini Gampang Lulus
CPI inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan juga turun menjadi 5,7% dari sebelumnya 6%, dan berada di level terendah sejak Desember 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: