Iklan RBTV Dalam Berita

Orang Tua Jangan Abai, Ada 7 Jenis Penyakit Stunting Akibat Anak Kurang Nutrisi dan Asupan Gizi

Orang Tua Jangan Abai, Ada 7 Jenis Penyakit Stunting Akibat Anak Kurang Nutrisi dan Asupan Gizi

--

Penyakit kwashiorkor pada bayi dan balita usia 1-3 tahun yang diakibatkan oleh kekurangan protein, vitamin, dan mineral akut. Kondisinya mirip seperti marasmus, tetapi penderita kwashiorkor terdapat edema di bagian kaki.

Penderita  Kwashiorkor juga lebih rentan terkena berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi, bahkan setelah mendapatkan vaksin tertentu.biasanya dirandai dengan perut buncit, wajah membulat dan sembab, dan otot mengecil.

BACA JUGA:Sering Makan tapi Tidak Tahu Namanya? Ini Jajanan Tradisional dari Berbagai Daerah yang Masih Hits

4. Stunting 

Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama. Umumnya, hal ini disebabkan oleh asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi pada anak. Permasalahan stunting terjadi mulai dari masih dalam kandungan dan gejalanya akan terlihat selama usia balita.

5. Beri-Beri

Beri-beri merupakan jenis penyakit kurang gizi pada bayi dan balita, biasanya tidak terpenuhinya vitamin B1. Penyakit ini akan menyerang saraf dan bisa memicu berbagai penyakit komplikasi. Beri-beri akan memberikan efek tubuh menjadi sangat lemah dan tidak mampu melakukan berbagai kegiatan. Perawatan perlu dilakukan dengan menambahkan nutrisi yang mengandung vitamin B1 atau thiamin.

BACA JUGA:Melatih Konsentrasi Pada Anak, Coba Ajak Bermain Teka Teki Sudoku

6. Pellagra

Pellagra adalah sindrom klinis pada anak yang dianggap karena tubuh kekurangan vitamin B3 yang parah. Selain demensia, penyakit ini menyebabkan kulit kering yang meradang dan sangat sensitif terhadap cahaya. Diare dan bisul atau luka di mulut juga merupakan gejala umum dari Pellagra.

7. Skorbut

Skorbut merupakan kondisi penyakit akibat dari kekurangnya vitamin C. Gejalanya antara lain sariawan, lemah, nyeri otot dan sendi, pendarahan atau pembengkakan gusi, ruam merah di kulit, diare, mual, hingga demam. Biasanya penderitanya akan disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin C atau rutin memakan buah-buahan kaya vitamin C, seperti jeruk dan stroberi sebagai salah satu langkah pengobatan.

Penyakit-penyakit akibat gangguan gizi di atas membutuhkan bantuan medis segera dan dalam jangka yang panjang. Sangat sulit untuk mengobati penyakit akibat kurang gizi, apalagi jika sudah menyebabkan gangguan kesehatan yang kompleks.

BACA JUGA:Tingkatkan Sistem Motorik Anak, 8 Kegiatan Ini Dianjurkan Buat Bunda Coba Dirumah

Pilihan terbaik adalah menghindari terjadinya gangguan gizi sejak anak usia dini. Jika sudah melihat tanda- tandanya pada orang terdekat atau orang sekitar terutama anak, lebih baik segera konsultasikan ke dokter. Mendapatkan diagnosis dan pengobatan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: