Megathrust Mengancam Indonesia, Ini Daftar Wilayah Berpotensi Terguncang dan Dampaknya
Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami megathrust--
NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Risiko gempa megathrust hingga kini masih menjadi sorotan utama para peneliti kebumian. Perhatian tersebut juga datang dari kalangan akademisi internasional.
Visiting Researcher di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Profesor Kosuke Heki dari Hokkaido University, mengemukakan bagaimana pandangannya mengenai dasar siklus terjadinya gempa megathrust dan bagaimana ancaman ini perlu dipahami secara ilmiah.
Hal ini menunjukkan bahwa potensi gempa besar tidak hanya menjadi isu regional, tetapi juga perhatian komunitas ilmiah global.
Hingga kini, kajian terus dilakukan, mulai dari dinamika pergerakan kerak bumi, identifikasi tanda-tanda awal gempa kuat, hingga upaya mitigasi risiko bencana di wilayah rawan.
Menurut Kosuke, gempa besar di zona Nankai Trough, Jepang Barat Daya, kini dipandang bukan sekadar ancaman bagi Jepang, melainkan sebagai sumber pembelajaran penting bagi negara-negara lain yang memiliki karakteristik serupa, termasuk Indonesia yang berada di jalur megathrust aktif.
BACA JUGA:Indonesia Has Many Gold Mines, Not Just Freeport, Here's a List
Ia menekankan pentingnya pengamatan deformasi kerak bumi dalam jangka panjang melalui pemanfaatan Global Navigation Satellite System (GNSS) serta pengukuran geodesi dasar laut.
Pendekatan ini diperlukan agar potensi gempa besar tetap menjadi perhatian serius, meskipun waktu terjadinya gempa tidak dapat dipastikan secara akurat.
Kosuke menjelaskan hasil pengamatan menunjukkan adanya kopling antar-seismik yang saling mengunci di sekitar sumbu palung. Kondisi ini menyebabkan akumulasi regangan, bahkan pada bagian batas lempeng yang sangat dangkal, yang berpotensi dilepaskan dalam gempa besar berikutnya.
Dalam konteks Indonesia, Kosuke menilai isu ini sangat relevan mengingat keberadaan zona subduksi aktif di wilayah Mentawai, Jawa, Bali, Lombok, hingga Maluku.
Bahkan, Kosuke menyebut saat ini ia tengah meneliti permasalahan tersebut secara langsung di Indonesia.
BACA JUGA:Jadwal Libur Sekolah SD-SMA Akhir Tahun 2025 di Jawa Tengah
Berdasarkan penggabungan data GNSS darat dan teknologi geodesi dasar laut, Kosuke menyoroti pentingnya langkah awal yang dapat dilakukan pemerintah, yakni memetakan akumulasi tegangan di zona-zona subduksi.
Pemetaan ini dinilai krusial sebagai dasar antisipasi terhadap potensi gempa besar di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


