Iklan RBTV Dalam Berita

Fantastis, Koin Kuno Islam Ini Dilelang dengan Harga Rp 27 Miliar, Simak juga Asal Mula Kata Duit

Fantastis, Koin Kuno Islam Ini Dilelang dengan Harga Rp 27 Miliar, Simak juga Asal Mula Kata Duit

Koin kuno Islam yang harganya mencapai puluhan miliar rupiah--

Koin Kuno Nusantara

Sementara itu, di Indonesia sendiri banyak koin yang berasal dari kerajaan-kerajaan Islam. Pada masa itu, kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia mengeluarkan uang dalam bentuk koin sebagai alat pembayaran. 

Koin-koin yang ditemukan jauh setelah kerajaan runtuh pun menjadi peninggalan Islam sebagai bukti bahwa Islam sudah berkembang di Indonesia. 

Berikut ini beberapa koin peninggalan kerajaan Islam yang masih ada sampai sekarang. 

BACA JUGA:Berkat Chipset , Google Pixel 8 Dinobatkan Smartphone Terbaik 2023 Kalahkan iPhone, Intip Spek Google Pixel 8

Koin emas Kerajaan Samudera Pasai 

Koin emas peninggalan sejarah Islam umumnya bertuliskan nama sultan yang berkuasa dalam huruf Arab, sebagaimana koin dari era Kerajaan Samudera Pasai. Koin emas Kerajaan Samudera Pasai disebut dirham.

Dirham tertua dari Kerajaan Samudera Pasai yang ditemukan berasal dari era Sultan Muhammad Malik Az-Zahir, yang memerintah antara 1297-1326. Selain itu pernah ditemukan koin dari era Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1346-1383) dan beberapa sultan setelahnya. 

Koin emas Kerajaan Aceh 

Koin-koin emas peninggalan Kerajaan Aceh, yang juga disebut dirham, pernah ditemukan dalam jumlah banyak pada 2013. Koin sejumlah 300 keping tersebut ditemukan di sekitar tambak warga dan alur sungai di Gampong Pande, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh. 

BACA JUGA:KUR BNI Bunga hanya 6 Persen Per Tahun, Siapkan Berkasnya Bisa Dapat Pinjaman hingga Ratusan Juta

Setelah diteliti, koin-koin tersebut berasal dari masa pemerintahan lima sultan yang memerintah Kerajaan Aceh sebelum abad ke-16. Mata uang Kerajaan Banten

Alat pembayaran Kerajaan Banten adalah uang Kasha atau biasa disebut dengan Kash. Mata uang ini merupakan mata uang China yang lazim digunakan di wilayah Kesultanan Banten. 

Keberadaan uang Kasha pernah dicatat dalam tulisan Tome Pires, penjelajah dari Portugis yang singgah di Pulau Jawa, tepatnya di Banten pada 1513. Mata uang Kasha berbentuk bulat kecil-kecil dan memiliki lubang segi enam atau heksagonal.

Uang ini pertama kali dibuat oleh Kerajaan Banten pada sekitar 1550-an hingga 1596.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: