Reksadana Hadir Sebagai Wadah Investasi yang Memudahkan, Khusus Pemodal Kecil, Intip Keuntungan dan Risikonya
Khusus Pemodal Kecil, Intip Keuntungan dan Risikonya--
3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund):
Mengalokasikan dana investasinya dalam beragam portofolio, termasuk saham dan obligasi. Tujuannya adalah pertumbuhan harga dan pendapatan, dengan risiko moderat namun potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.
BACA JUGA:Cara Wanita Tampil Stylish Tetapi Tetap Berinvestasi dengan Aset, Begini Caranya
4. Reksadana Saham (Equity Fund):
Jenis reksadana ini menempatkan minimal 80 persen dari asetnya pada efek ekuitas. Sasarannya adalah pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Meskipun risikonya lebih tinggi daripada reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, reksadana saham memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.
Adapun keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari investasi Reksadana yakni, Investasi dalam reksadana membawa sejumlah peluang keuntungan yang menarik. Salah satu keuntungannya adalah kemampuan investor untuk melakukan diversifikasi portofolio tanpa perlu memiliki modal besar. Sebagai contoh, investor dengan dana terbatas dapat memiliki portofolio obligasi, sesuatu yang sulit dicapai jika modal yang dimiliki terbatas.
BACA JUGA:Bukan untuk Orang Kaya saja, Ini Instrumen Investasi yang Bisa Dicoba dan Menguntungkan
Di platform Bareksa, tersedia produk reksadana yang bisa dibeli dengan modal mulai dari Rp100.000. Bahkan, beberapa produk dapat dibeli hanya dengan Rp50.000. Anda dapat melihat daftar produk yang tersedia di sana.
Melalui investasi dalam reksadana, terdapat akumulasi dana yang signifikan, memungkinkan manajer investasi untuk melakukan diversifikasi di berbagai produk investasi di pasar modal dan pasar uang. Dengan kata lain, investasi dilakukan pada beragam produk seperti saham, obligasi, deposito, sejalan dengan kebijakan dari masing-masing jenis reksadana yang dikelola.
Reksadana memungkinkan investor pemula untuk merasakan manfaatnya berinvestasi di pasar modal. Misalnya, dalam berinvestasi pada saham, menentukan saham yang tepat untuk dimiliki bukanlah hal yang sederhana. Ini membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh semua investor.
Dengan berinvestasi dalam reksadana, investor tidak perlu khawatir untuk memantau kinerja investasinya secara aktif. Manajer investasi yang profesional dan berpengalaman telah mengambil alih tanggung jawab tersebut. Investasi dalam reksadana, sebagaimana halnya dengan berbagai wadah investasi lainnya, tidak hanya membawa peluang keuntungan, tetapi juga melibatkan sejumlah potensi risiko.
BACA JUGA:Berinvestasi Logam Mulia Emas, 6 Faktor Penting Ini Wajib Diperhatikan Agar Tidak Rugi
Salah satu risiko yang dapat terjadi adalah penurunan nilai unit penyertaan. Risiko ini muncul akibat penurunan harga dari efek saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya yang ada dalam portofolio reksadana. Namun, manajer investasi bertanggung jawab untuk meminimalkan risiko ini melalui prinsip diversifikasi yang mereka terapkan.
Risiko likuiditas juga perlu diperhatikan, yang terkait dengan kesulitan yang mungkin dihadapi oleh manajer investasi jika sejumlah besar investor reksadana melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang mereka miliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: