Iklan dempo dalam berita

Isu Pertahanan Siber Banyak Disorot, Begini Strategi Prabowo-Gibran untuk Indonesia Mendatang

Isu Pertahanan Siber Banyak Disorot, Begini Strategi Prabowo-Gibran untuk Indonesia Mendatang

Strategi Prabowo-Gibran untuk pertahanan siber Indonesia masa depan--

JAKARTA, RBTVCAMKOHA.COM - Di era digital yang berkembang pesat, ancaman serangan siber mulai tumbuh masif dan dapat mengancam stabilitas nasional.

Untuk merespon ancaman tersebut, pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berkomitmen untuk memperkuat pertahanan dan keamanan siber melalui hilirisasi digital. 

BACA JUGA:Cek Saldo ATM Sekarang, Bansos BPNT Rp200 Ribu Sudah Masuk Rekening, Begini Cara Cek Nama Penerima

“Prabowo Gibran berkomitmen penuh untuk memperkuat pertahanan siber dan keamanan siber Indonesia. Ini langkah penting dan antisipatif untuk merespon serangan dan kejahatan siber serta menjaga stabilitas nasional.” ujar Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, kepada wartawan di Jakarta (7/1). 

BACA JUGA:Debat Capres Panas Antara Prabowo dan Anies, Begini Kata Pengamat

Usaha untuk memperkuat keamanan siber ini, menurut Budiman, adalah hal mendesak karena Indonesia sangat rentan kejahatan siber. “Kominfo sudah menyampaikan, bahwa Indonesia menduduki peringkat kejahatan siber kedua di dunia, setelah Ukraina. Jadi ini sudah harus jadi perhatian khusus.” jelasnya.

BACA JUGA:Fitur Kamera Apik HP POCO F5 Teknologi Stabilisasi Ganda OIS dan EIS

Dia kemudian  mencontohkan kasus kebocoran data nasabah salah satu Bank di Indonesia yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. “Kita sangat rentan, selalu ada kemungkinan serangan kembali kejahatann siber terhadap data pribadi kita,” tambah Budiman.

Menurut Budiman Sudjatmiko,  salah satu penyebab kelemahan dari pertahanan siber kita adalah kemandirian teknologi, sehingga perlu melakukan hilirisasi. 

BACA JUGA:Kata Prabowo Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Jangan Bicara Soal Pertahanan Tanpa Data

“Selama ini kita masih sangat bergantung kepada luar negeri. Untuk itu hilirisasi perlu dilakukan. Dalam konsep Prabowo Gibran disebut sebagai DDNA. Device, Data, Network, dan Aplikasi. Itu semua harus mulai kita hilirasi, harus dimulai untuk mandiri, dari bangsa sendiri,” jelasnya. 

Untuk mempersiapkan hal tersebut, Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan sudah mulai mengambil langkah nyata  dengan mengadakan pembelajaran soal kemanan siber di tingkat perkuliahan.

BACA JUGA:5 Daftar Varian Laptop Lenovo Ideapad dan Harganya Cocok Untuk Eksekutif Muda Awal Tahun 2024

“Di Universitas Pertahanan  itu sudah ada mata kuliah Cyber Security dan Cyber Defense, di bawah Prodi Teknik Informatika,” papar Budiman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: