Kisah Shalat Tarawih Pertama Nabi Muhammad SAW, serta Tata Cara Mengerjakannya Sesuai Sunnahnya
Kisah Nabi Muhammad pertama kali menunaikan shalat tarawih--
Rasulullah tidak meneruskan di masjid, karena khawatir memberatkan mereka-mereka yang sudah menjadi makmumnya. Ini cerita yang diriwayatkan oleh Imam Al-Marwadzi (w. 294 H) dalam kitabnya yang masyhur terkait dengan periwayatan qiyam Ramadhan 4, dan juga oleh Imam Ibn KHuzaimah dalam kitab Shahihnya.
"Dari Sayyidina Anas bin Malik ra, Rasul SAW (suatu waktu) pernah salat di bulan Ramadan, lalu aku berdiri di sampingnya (menjadi makmum), dan kemudian diikuti oleh yang lain, lalu nambah dan nambah terus menjadi makmum yang banyak.
BACA JUGA:Bosan Ayam Goreng Terus? Yuk, Coba Menu Lain dengan Resep Olahan Ayam Berkuah Nikmat untuk Sahur
Ketika Nabi SAW menyadari kehadiranku dan orang-orang yang menjadi makmumnya, Nabi SAW mempercepat salatnya, kemudian ia kembali ke dalam rumah. Ketika di rumah, beliau melakukan salat yang berat."
"Ketika pagi datang, kami bertanya kepada Nabi SAW: “Ya Rasulullah, apakah kau khawatir memberatkan kami?”,
Nabi SAW menjawab: “Ya. Itu yang membuatku melakukan itu (mempercepat dan meneruskannya di rumah)”. (HR Ibn Khuzaimah)
Terkait dengan beberapa sahabat yang melakukannya di rumah yakni, melakukan salat malam Ramadan di rumah, Nabi SAW pun membolehkan, dan tidak mengingkari itu.
Terbukti ketika Nabi SAW ditanya oleh sahabat Ubai bin Ka’ab yang ternyata salat malam Ramadan di rumah menjadi imam untuk orang-orang di rumahnya.
BACA JUGA:Begini Cara dan Syarat Pinjol BNI 2024, Dapatkan Pinjaman Limit Hingga Rp 500 Juta
Masih dari Kitab yang sama yakni Kitab Qiyam Ramadhan 6, yang disusun oleh Imam al-Marwadzi, disebutkan tentang sahabat Ubai bin Ka’ab: Dari jabir bin Abdullah, disebutkan bahwa Ubai bin Ka’ab datang kepada Nabi SAW kemudian bertanya:
“Wahai Rasul, semalam ada sesuatu di rumah ku.”
Nabi SAW bertanya: “Apa itu?”
Beliau menjawab: “Wanita-wanita di rumahku mengaku tidak punya hafalan Qur’an, maka mereka salat menjadi makmumku di rumah, dan akupun salat menjadi imam mereka dengan 8 rakaat!”
Nabi SAW pun diam seakan memberikan isyarat ridha (kebolehan). (HR al-Marwadzi)
Begitu juga Nabi SAW yang disebutkan dalam beberapa riwayat. Beliau mengajak orang rumahnya untuk mendirikan malam Ramadan dengan salat malam. Setidaknya Nabi SAW pernah dalam 4 kali mengumpukan keluarga untuk salat malam bersamanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: