Kisah Shalat Tarawih Pertama Nabi Muhammad SAW, serta Tata Cara Mengerjakannya Sesuai Sunnahnya
Kisah Nabi Muhammad pertama kali menunaikan shalat tarawih--
Tidak pernah ada sebutan yang eksplisit tentang jumlah rakaat dan format salat yang bagaimana harusnya. Jadi anjurannya umum untuk semua jenis ibadah dan dengan jumlah rakaat yang tidak ditentukan.
Para sahabat ketika itu menjalankan apa yang diajurkan dengan format yang tidak teratur dan tidak terkomando dengan runutan yang sama. Sebagian mereka melakukannya di rumah, sebagian lain melakukannya di masjid Nabawi.
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BSI 2024 Rp 100 Juta Tanpa Jaminan, Cek Syarat dan Cara Pengajuannya di Sini
Mereka yang di Masjid Nabawi pun mengerjakannya tidak dengan alur yang sama; ada yang mengerjakan dengan sendiri-sendiri, dan ada juga yang mengerjakannya dengan berjamaah. Yang berjamaah pun berbeda-beda jumlahnya.
Ada yang berjamaah dengan 5 orang, ada juga yang berenam, atau bahkan lebih sedikit dari itu, sesuai dengan bacaan siapa yang ia suka, imam itulah yang ia ikuti.
Itulah yang diceritakan oleh Sayyidah Aisyah , Istri Nabi SAW, yang kemudian direkam oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya.
Dari Sayyidah ‘Aisyah RA, beliau berkata:
Orang-orang melaksanakan salat di masjid Rasulullah SAW di malam-malam Ramadan itu berpisah-pisah. Mereka mengikuti orang yang punya hafalan Qur’an untuk dijadikan imam salatnya. Ada yang berjamaah dengan 5 orang, ada juga yang berenam, atau lebih sedikit atau bahkan lebih banyak dari itu. (HR Ahmad)
BACA JUGA:KUR BSI 2024 Limit Hingga Rp 500 Juta, Ini Cara dan Syarat Pengajuannya
Itu berarti bahwa salat di masjid Nabawi itu memang tidak dihadiri oleh Nabi SAW yang memilih salat di dalam rumahnya.
Karena kalau saja Nabi SAW ada di dalam masjid, niscaya seluruh sahabat yang berada di dalamnya pun akan menjadikan beliau imam salat mereka.
Sampai akhirnya di suatu malam, sebagaimana disebut oleh Sayyidina Anas bin Malik ra bahwa Nabi SAW masuk ke dalam masjid di tengah malam untuk menunaikan salat malam Ramadan.
Dan orang-orang yang ada dalam masjid itu serentak mengikuti Nabi SAW untuk menjadi makmum beliau, termasuk sayyidina Anas karena memang beliau yang memulai duluan dan diikuti oleh banyak orang.
Agak lama berdirinya Nabi SAW di salat tersebut. Namun ketika beliau sadar bahwa beliau diikuti oleh banyak orang di belakang beliau, beliau percepat salatnya dan setelah selesai salat, beliau masuk rumah lagi dan meneruskan salatnya di dalam. Dan salat yang dilakukan di rumah itulah, salat yang sangat lama berdirinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: