Iklan dempo dalam berita

Setelah Dicek, Ini Sebab 52 Siswi SMP di BU Lukai Tangan Sendiri

Setelah Dicek, Ini Sebab 52 Siswi SMP di BU Lukai Tangan Sendiri

Setelah Dicek, Ini Sebab 52 Siswi SMP di BU Lukai Tangan Sendiri--

BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Bengkulu, Selasa pagi (14/03) mendatangi SMPN 01 Bengkulu Utara (BU).

Kepala UPTD PPA Provinsi Bengkulu Ainunl Mardianti mengatakan, kedatangan rombongannya ini guna melakukan uji kepribadian secara intens, sekaligus trauma healing, terhadap 52 siswi yang melakukan aksi self harm menyayat tangan sendiri.

BACA JUGA:Ngeri ! Puluhan Siswi SMP di Bengkulu Utara Silet Tangan Sendiri

Dijelaskan Ainul, tes kepribadian dilakukan dengan tanya jawab kepada para siswi. Maka dengan itu pihaknya dapat melihat kepribadian di dalam diri anak, traumatis, kecemasan, rasa percaya diri dan masa lalu.

"Jadi sudah terjawab, dalam hal ini semata-mata urusan pribadi mereka yang dituangkan dalam bentuk perilaku itu," ujar Ainul.

BACA JUGA:52 Siswi SMP di Bengkulu Utara Sayat Tangan Menggunakan Silet, Ternyata Ini Penyebabnya

Diungkapkan Ainul, beberapa siswi memang mengalami berbagai masalah. Diantaranya terdapat belasan siswi yang mengalami permasalahan di dalam keluarga.

"Yang terparah karena faktor keluarga, ada orang tuanya yang terlalu keras, aturan terlalu keras, ridak fleksibel, anak mengalami kegagalan, atau orang tua yang broken. Saya melihat yang perlu perhatian khusus ada 15 anak," ungkap Ainul.

BACA JUGA:Pasca Self Harm Puluhan Siswi SMP di Bengkulu Utara, Pihak Sekolah Lakukan Ini

Selain permasalahan keluarga, berbagai masalah lain terjadi terhadap beberapa siswi lainnya. Termasuk ada pula yang hanya sekedar meniru apa yang dilakukan oleh temannya.

"Mereka juga terpengaruh konten video di media sosial. Tetapi secara rasional, mereka tidak pernah tahu yang diperbuat itu bahaya atau tidak. Makanya anak-anak ini dilindungi oleh Undang-Undang," papar Ainul.

Ainul juga mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan secara berkelanjutan. Memberikan pemahaman, motivasi, dan pembelajaran agar hal ini tidak terulang kembali.

 

(Novan Alqadri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: