Iklan RBTV Dalam Berita

Penyumbang Emas untuk Tugu Monas, Ternyata Segini Penghasilan Warga Penambang Emas Tradisional di Lebong Tanda

Penyumbang Emas untuk Tugu Monas, Ternyata Segini Penghasilan Warga Penambang Emas Tradisional di Lebong Tanda

Penghasilan warga penambang emas tradisional di Lebong Tandai--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Penyumbang emas untuk Tugu Monas, ternyata segini penghasilan warga penambang emas tradisional di Lebong Tandai.

Monumen Nasional atau Monas, merupakan salah satu ikon kebanggaan bagi Indonesia, dan Kota Jakarta sebagai pusat dari Kota di Indonesia.

Monas, menjadi simbol dan juga identitas bagi Bangsa Indonesia pada saat era Pemerintahan Soekarno, sehingga Monas menjadi monumen bersejarah yang masih tetap ada hingga saat ini.

Emas pada bagian atap Monas menjadi salah satu yang paling banyak diminati oleh wisatawan, tidak hanya lokal, tetapi juga dari seluruh dunia yang ingin melihat langsung emas dari Monas.

BACA JUGA:Ternyata Segini Cadangan Emas di Seluma Bengkulu, Ini Perbandingannya dengan Freeport

Namun, tahukah kalian bahwa emas yang teletak pada atap Monas tersebut berasal dari Desa Lebong Tandai? Sebagai salah satu Desa di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Desa ini dialiri oleh Sungai Lusang yang cukup jernih, dan terdapat bendungan bernama 'Tokorotan', yang sudah dibangun sejak zaman kolonial Hindia Belanda.

Tempat tersebut, memiliki jembatan yaitu bernama Pooley yang di bangun pada tanggal 30 Maret 1985, oleh Belanda dan beberapa Rel Kereta Kecil yang masih digunakan sebagai salah satu alat Transportasi menuju ke Desa Lebong Tandai.

BACA JUGA:Ini Lokasi Persis Potensi Emas di Bengkulu, Masih Banyak Harimaunya

Desa Lebong Tandai, ternyata memiliki peran penting dalam pembangunan Monas, sebagai tugu yang menjadi daerah destinasi wisata di Jakarta, yaitu emas berbentuk Api.

Emas yang berada di puncak Monas, merupakan sumbangan dari pengusaha asal Aceh, yakni Tengku Markam, dan sementara itu emas tersebut diambil dari tambang yang disebut Lubang Kacamata, karena pintu masuknya berupa dua lubang yang berdekatan.

Pembangunan Monas dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 atas perintah dari Presiden Soekarno, sehingga tugu ini dimahkotai lidah api, yang dilapisi lembaran emas seberat 28 kilogram yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.

BACA JUGA:Kenapa Potensi Emas di Bengkulu Belum Digarap, Padahal Potensinya Melebihi Freeport?

Selain itu, Desa Lebong Tandai ternyata berasal dari Suku Rejang, sebagai penduduk asli dan pendatang dari Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: