Lebong Tandai, Batavia Kecil Penyumbang Emas di Tugu Monas yang Kini Terisolasi
Lebong Tandai, Batavia Kecil Penyumbang Emas di Tugu Monas yang Kini Terisolasi--Foto: ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Desa Lebong Tandai, batavia kecil penghasil emas di Tugu Monas yang kini terisolasi.
Lebong Tandai adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dikenal sebagai kawasan pertambangan sejak zaman kolonial hingga menjadi rebutan beberapa negara.
Aktivitas penambangan emas di desa kecil tersebut sudah berlangsung selama ratusan tahun, tepatnya sejak era kolonialisme Belanda sekira tahun 1910.
BACA JUGA:Ini 12 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, di Daerah Ini Hasilkan Emas 1,9 Juta Ons per Tahun
Emas pada bagian atap Monas menjadi salah satu yang paling banyak diminati oleh Wisatawan, tidak hanya lokal, tetapi juga dari seluruh dunia yang ingin melihat langsung Emas dari Monas.
Nah, selama ini tidak ada yang bertanya atau mengetahui, darimana datangnya Emas yang nantinya akan menjadi Ikon yang tidak akan dilupakan sebagai bagian dari Sejarah pembangunan Indonesia.
Jawaban dari semua ini adalah terletak di Desa Lebong Tandai, sebagai salah satu Desa di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Potensi Emas Melimpah, Masyarakat Provinsi Bengkulu Bakal Kaya Raya
Desa ini dialiri oleh Sungai Lusang yang cukup jernih, dan terdapat Bendungan bernama 'Tokorotan', yang sudah dibangun sejak zaman kolonial Hindia Belanda
Tempat tersebut, memiliki jembatan yaitu bernama Pooley, yang di bangun pada tanggal 30 maret 1985, oleh Belanda dan beberapa Rel Kereta Kecil yang masih digunakan sebagai salah satu alat Transportasi menuju ke Desa Lebong Tandai.
Desa Lebong Tandai, ternyata memiliki peran penting dalam pembangunan Monas, sebagai Tugu yang kelak akan menjadi daerah destinasi Wisata di Jakarta, yaitu Emas berbentuk Api.
BACA JUGA:Potensi Emas di Bengkulu, Selain Perizinan Ini Tantangan Investor untuk Buka Tambang Emas
Emas yang berada di puncak Monas, merupakan sumbangan dari pengusaha asal Aceh, yakni Tengku Markam, dan sementara itu emas tersebut diambil dari tambang yang disebut Lubang Kacamata, karena pintu masuknya berupa dua lubang yang berdekatan.
Pembangunan Monas dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 atas perintah dari Presiden Soekarno, sehingga Tugu ini dimahkotai lidah api, yang dilapisi lembaran emas seberat 28 kilogram yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: