Penemuan Harta Karun Emas Berusia dari 1.300 Tahun dalam Makam di Panama oleh Para Arkeolog
Penemuan Harta Karun Emas Berusia dari 1.300 Tahun dalam Makam--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Penemuan harta karun emas yang sudah berusia dari 1.300 tahun dalam makam di Panama oleh para Arkeolog.
BACA JUGA:Sejarah Harta Karun Emas Terbesar di Sumatera Zaman Kolonial Belanda, Apakah Masih Ada?
Para arkeolog berhasil menemukan tumpukkan emas saat mereka melakukan penggalian makam pemuka agama yang diyakini telah dikubur sekitar 1.300 tahun yang lalu di Taman Arkeologi El Caño, sebuah situs bersejarah yang terletak di provinsi Coclé di Panama.
BACA JUGA:Salah Satu Lokasi Harta Karun Emas Terbesar di Indonesia, Letaknya ada di Sumatera Utara
Situs ini terkenal sebagai tempat di mana penemuan-penemuan pra-Columbus sering kali ditemukan, terutama ruang-ruang pemakaman yang mewah.
Menurut Kementerian Kebudayaan Panama, makam yang baru ditemukan ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 700 Masehi.
Makam ini merupakan yang kesembilan yang berhasil digali dari Taman Arkeologi El Caño sejak dimulainya penggalian situs pada tahun 2008.
Selama proses penggalian tersebut, para arkeolog menemukan sejumlah perhiasan emas yang spektakuler.
Di antara penemuan tersebut adalah lima perhiasan penutup dada yang ditempatkan untuk jenazah, dua ikat pinggang yang dihiasi dengan manik-manik emas, beberapa gelang dan kalung emas, serta dua buah anting-anting berbentuk figur manusia.
Selain penemuan perhiasan emas yang mengesankan, para arkeolog juga menemukan beberapa perhiasan yang terbuat dari gigi binatang, termasuk anting-anting yang terbuat dari gigi paus sperma.
BACA JUGA:Ini Lokasi Harta Karun Peninggalan Zaman Belanda di Sumatera Barat Hasilkan 50 Kg
Ana María Navas Méndez, seorang asisten profesor sosiologi dan antropologi di Illinois State University, menjelaskan bahwa benda-benda "eksotis" yang ditemukan dalam makam tersebut sering kali ditafsirkan sebagai strategi pemimpin untuk meningkatkan prestise mereka di wilayah tersebut.
Dia menjelaskan bahwa para kepala suku kuno di Amerika Latin cenderung menjalin hubungan politik dan ekonomi dengan para pemimpin komunitas terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: