Jejak Penemuan Bangkai Kapal San José yang Berisikan Harta Karun Koin Emas di Pantai Kolumbia

Dari hasil pemeriksaan gambar dan video yang diambil, Angkatan Laut Kolombia telah mengonfirmasi keberadaan koin emas di beberapa tempat di sekitar bangkai kapal.

Selain itu, juga terlihat adanya harta lain berupa batangan emas, meriam yang dibuat di Seville pada tahun 1655, dan perlengkapan layanan makan ala China yang masih utuh.

Kendaraan bawah laut yang menemukan bangkai kapal San José juga menemukan dua bangkai kapal lain di daerah yang sama, termasuk sekunar yang diperkirakan berasal dari sekitar dua abad yang lalu.

BACA JUGA:Jejak Heboh Penemuan Harta Karun Emas Bergambar Ir Soekarno di Sungai Komering Sumsel

Ditemukannya koin emas di bangkai kapal San José menjadi bukti tambahan akan kekayaan arkeologis di daerah tersebut. Komandan angkatan laut, Laksamana Gabriel Perez, menyatakan bahwa adanya dua penemuan tambahan ini membuka pilihan lain untuk eksplorasi arkeologi di area tersebut.

BACA JUGA:Penemuan Harta Karun Emas Berusia dari 1.300 Tahun dalam Makam di Panama oleh Para Arkeolog

Sebelumnya, pada tahun 2015, bangkai kapal San José pertama kali ditemukan di lepas pantai Kolombia. Namun, sejak itu, bangkai kapal tersebut tidak tersentuh karena terjadi perselisihan antara Spanyol, Bolivia, dan Kolombia dalam menentukan siapa yang berhak atas barang rampasan tersebut.

BACA JUGA:Misteri Harta Karun Emas Batangan Soekarno, Benarkah Adanya? Begini Tanggapan Sejarawan Indonesia Ong Hok Ham

Ketika kapal San José tenggelam, Kolombia masih menjadi koloni Spanyol, dan harta karunnya terdiri dari emas dari Peru dan Bolivia modern.

Namun, awal tahun ini, Wakil Presiden Kolombia Marta Lucía Ramírez menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setiap artefak yang ditemukan dari bangkai kapal akan dipamerkan di museum sebagai sumber kebanggaan bagi Kolombia, wilayah Karibia, dan dunia secara keseluruhan.

BACA JUGA:9 Misteri Peta Harta Karun di Indonesia yang Belum Terpecahkan dan Ditemukan Hingga Sekarang

Ramírez juga menegaskan bahwa pemerintah Kolombia tidak bertanggung jawab atas perilaku pengumpulan dan penjualan harta karun demi keuntungan pribadi. 

Sebagai tanggapan, pemerintah mengeluarkan keputusan presiden baru-baru ini yang mewajibkan pihak yang tertarik untuk melakukan eksplorasi arkeologi dan menggali puing-puing untuk menandatangani kontrak dengan Kolombia.

Mereka juga akan diminta untuk menyusun rencana terperinci tentang cara menangani barang-barang yang ditemukan, termasuk inventarisasi rinci.

BACA JUGA:Penasaran dengan Cara Mengambil Harta Karun Gaib? Ternyata Ini 4 Cara yang Biasa Dilakukan Pemburu Harta Gaib

Sumber: