Iklan RBTV Dalam Berita

Mana yang Harus Didahulukan, Melayani Permintaan Suami Berhubungan atau Mengerjakan Sholat?

Mana yang Harus Didahulukan, Melayani Permintaan Suami Berhubungan atau Mengerjakan Sholat?

Mana yang lebih utama, mengerjakan sholat atau melayani suami?--

Mungkin, persoalannya lebih kepada suami, karena akan meninggalkan sholat berjamaah di masjid, yang mana sebagian ulama mengatakan bahwa hukumnya wajib. 

Namun, jika memang dibutuhkan, tidak mengapa bagi suami mendatangi istrinya kala itu. Ini sebagaimana Rasulullah melarang untuk mengerjakan sholat ketika makanan sudah dihidangkan dan perutnya dalam keadaan lapar, karena hal tersebut akan mengganggu kekhusyu’an sholat, beliau bersabda,

لا صَلاةَ بِحَضْرَةِ الطَّعامِ، ولا هُوَ يُدافِعُهُ الأخْبَثانِ

Artinya: “Tidak ada sholat saat makanan telah dihidangkan dan dalam keadaan menahan buang air” (HR. Muslim no. 560).

BACA JUGA:Pinjaman BSI Online 2024, Bisa Ajukan Dana hingga Rp 50 Juta, Lengkapi Berkas dan Ikuti Prosedur Pengajuan

Dr Khalid Basalamah Lc MA

Dr Khalid Basalamah Lc MA juga pernah mendapatkan pertanyaan dari salah satu jamaah perempuan. Ditanyakan, mana yang harus didahulukan sholat atau atau berhubungan suami istri (jimak) dengan suami dahulu. Bahkan ketika waktu sholat tiba ditandai dengan kumandang azan.

Dalam hal ini sang istri berpikir bahwa waktu sholat adalah suatu yang perlu diutamakan. Sementara berhubungan biologis dengan suami dirasa bisa dilakukan usai melaksanakan ibadah wajib.

Menjawab pertanyaan tersebut, Ustadz Khalid Basalamah mengungkapkan, apabila suami yang mengajak istrinya berhubungan suami istri di waktu sholat dia bukan orang yang ahli ibadah atau awam, maka itu tidak dikatakan lalai.

BACA JUGA:Pinjaman UMKM BNI Bunga Rendah, Perhatikan Syarat Pinjam Uang hingga Rp 500 Juta

"Kalau dari awal dia (suami) tidak pernah sholat on time, bukan yang ahli sholat ketika azan ke masjid, bukan. Di sini kalau suaminya masih awam, dia tidak lalai," terang Ustadz Khalid Basalamah dalam tayangan di kanal YouTube Muda Mengaji.

Ia menambahkan, Imam Syafii pernah berkata bahwa sholat di awal waktu adalah yang paling afdhal. Tapi apabila seseorang tidak tepat waktu karena ada udzur, maka tidak apa-apa, karena masih ada waktu jeda sholat yang bisa langsung dilaksanakan.

Lalu apabila suaminya juga ahli ibadah dan selalu sholat tepat waktu, tapi suatu hari ingin melakukan hubungan biologis lebih dulu, juga bisa dilihat dari sisi lain. Bisa jadi setelah melakukan hubungan tersebut, ia memiliki waktu panjang antara azan dan iqamah jangka waktunya lebih lama.

BACA JUGA:KUR untuk Usaha Apa Saja? Ini 6 Sektor Usaha Prioritasnya, Bisa Pinjam Rp 100 Juta

"Dan banyak alasan, banyak sekali. Kalau dirincikan mungkin bisa lebih dari sepuluh masalah dalam pertanyaan seperti ini. Jadi, mungkin ukhti yang bertanya ini lebih tahu keadaannya ya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: