Sejarah Pusaka Keris Kecil, Salah Satunya Keris Semar Mesem yang Diyakini Sebagai Sarana Pelet
Sejarah Pusaka Keris Kecil--
BACA JUGA:Makan 7 Tumbal, Benarkah Keris Mpu Gandring Dikubur di Kawah Gunung Kelud? Ini Ulasannya
Dan ketiga, benda alam yang tercipta dengan sendirinya dan memiliki kekuatan murni dari alam.
Keris Semar Mesem termasuk dalam kategori benda bertuah yang langka, terutama jika dilihat dari segi khasiat dan keampuhannya. Bentuknya menyerupai tokoh Semar dalam pewayangan, terbuat dari logam kuning dengan panjang sekitar 4 cm.
Meski ukurannya kecil, keris ini dipercaya memiliki kekuatan yang besar, terutama dalam hal pelet atau daya tarik terhadap lawan jenis, serta dalam memperkuat aura keberuntungan. Pengasihan juga menjadi keunggulan utama dari Keris Semar Mesem ini.
BACA JUGA:Keris Mpu Gandring Dimana? Usai Makan 7 Tumbal Keturunan Pemiliknya, Seperti Hilang Tak Berbekas
Walau sebenarnya bukanlah sebuah keris, namun pada ujungnya terpatri bentuk Semar, seorang tokoh Batara guru dalam pewayangan yang memiliki kesaktian tinggi.
Dalam sejarahnya, Keris Semar Mesem pernah digunakan oleh Ki Ageng Pemanahan, seorang pembantu Jaka Tingkir yang merupakan cucu dari Ki Ageng Selo. Keris ini banyak dikenal karena kemampuannya yang mampu memikat hati lawan jenis.
Keris Semar Mesem menjadi sorotan dan diperhatikan oleh banyak orang karena keberbagaiannya dalam memberikan manfaat.
BACA JUGA:Tidak Sembarangan Proses Membuat Keris, Salah Satunya Ada Ritual Puasa
Dipercaya dapat menarik perhatian dan mendapatkan kasih sayang dari berbagai pihak, baik teman maupun lawan.
Selain itu, keris ini diyakini dapat memancarkan aura kharisma dan kewibawaan bagi pemiliknya, serta membantu dalam meningkatkan kelancaran dagangan dan usaha.
Selain itu, Keris Semar Mesem juga dianggap dapat menetralkan segala gangguan yang berasal dari makhluk gaib, sehingga pemiliknya merasa lebih aman dan terlindungi. Selain itu, keberuntungan dalam segala bidang juga diyakini akan menyertai pemilik keris ini.
BACA JUGA:Keris Sakti dari Tanah Jawa, Diantaranya Haus Darah dan Membawa Hawa Panas
Kata "Semar" sendiri sering kali mengingatkan kita pada salah satu tokoh dalam dunia pewayangan, terutama dalam konteks budaya Jawa.
Dalam pewayangan Jawa, Semar selalu hadir pada saat terjadi konflik atau huru-hara antara Pandawa dan Kurawa. Sebagai tokoh penting, Semar memberikan solusi bijak untuk mengatasi konflik tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: