Lokasi Harta Karun di Aceh, Ada Pulau Emas yang Dicari Oleh Orang Yunani dan Arab
Lokasi Harta Karun di Aceh, Ada Pulau Emas yang Dicari Oleh Orang Yunani dan Arab--Foto: ist
Aceh juga terkenal dengan hutannya yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan dari Kutacane di Aceh Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah taman nasional bernama Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) didirikan di Aceh Tenggara.
BACA JUGA:Potensi Harta Karun di Sumatera Ini Ternyata Dimanfaatkan Untuk Pembangunan, Apa Saja?
Tambang emas di Aceh bukanlah hal baru. Meski sekarang banyak sekali bertebaran tambang emas ilegal yang secara ekonomi lebih besar mengalir ke luar Serambi Mekkah, di masa silam tambang emas itu diusahakan langsung oleh kesultanan.
Setidaknya menurut sejumlah catatan, tambang emas di Aceh pernah dilakukan di wilayah kekuasaan Kerajaan Peureulak, Samudera Pasai, dan Aceh Darussalam.
Emas urai merupakan salah satu komoditas sejumlah kerajaan di Aceh. emas itu ditambang di sepanjang aliran sungai pada waktu itu.
BACA JUGA:Harta Karun Emas Peninggalan Kolonial Belanda di Sumatera, Ini Sejarah dan Lokasinya
Keahlian menambang emas didapatkan oleh Aceh setelah belajar dari lancarnya perdagangan dari Timur ke Barat. Dari Barat ada bangsa Persia, Yunani (Gersik/Greek), dan Surya (Arab).
Dari Timur ada bangsa Tionghoa dan Pegu, yang memegang peranan penting dalam perdagangan emas urai dan sarang burung.
Para sarjana Yunani (Romawi) dan Parsia banyak yang ahli dalam ilmu pertambangan emas. Merekalah yang mengajar anak-anak negeri menginang emas dari sungai yang mengandung emas.
H.M. Zainuddin dalam bukunya Tarich Atjeh dan Nusantara (1961) yang diterbitkan oleh Pustaka Iskandar Muda, Medan, menulis bahwa Peureulak merupakan negeri di Aceh saat ini yang sungai/alurnya memiliki emas oleh orang Parsia.
BACA JUGA:Miliaran Ton Harta Karun Batu Bara di Sumatera Selatan, Ini Lokasi Detailnya
Lokasi tempat pertambangan emas di masa itu, dikenal dengan Alue Meuh (Alur Mas), yang letaknya tidak jauh dari bekas istana Raja Peureulak. Daerah tersebut sekarang ini dikenal dengan Paya Meuligoe. Di sekitar istana Raja Peureulak juga ditemukan banyak telaga minyak tanah.
Akan tetapi sangat sedikit catatan tentang Kerajaan Peureulak. Secara samar-samar sudah diketahui dalam Abad XI. Namun baru terang benderang dalam tahun 1292 setelah Marcopolo datang ke sana.
Tambang emas di Aceh juga dicatat dalam sejarah pernah ada di Pase, setelah didirikannya Kerajaan Pasai. Tambang emas dibangun di hulu Sungai Pasai, di atas Kampung Perak. Tambang emas tersebut dikerjakan oleh sarjana dari Persia.
BACA JUGA:Harta Karun Perak di Sumatera dan Kalimantan, Jadi Lokasi Harta Karun Perak Terbesar di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: