Iklan RBTV Dalam Berita

Peringatan Bagi Umat Muslim, Ini Alasan Mengapa Nabi Muhammad Melarang Umatnya Tertawa Terbahak-bahak

Peringatan Bagi Umat Muslim, Ini Alasan Mengapa Nabi Muhammad Melarang Umatnya Tertawa Terbahak-bahak

Alasan Nabi Muhammad Melarang Umatnya Tertawa Terbahak-bahak--ist--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Peringatan bagi umat muslim, ini alasan Nabi Muhammad melarang umatnya tertawa terbahak-bahak. Apabila ditelaah, semua yang dilarang Rasulullah SAW ini menuju pada kebaikan.

Sebagai makhluk sosial, manusia akan menjalani aktivitas bersama. Ada kalanya, bercanda sambil tertawa menjadi cara untuk mencairkan suasana sekaligus menjalin keakraban.

Tertawa memang tidak dilarang dalam ajaran Islam, namun dianjurkan untuk tidak tertawa terbahak-bahak.

Dalam hadits yang diriwayatkan para sahabat, Rasulullah SAW banyak mengajarkan berbagai hal, termasuk adab ketika hidup bersosial.

BACA JUGA:Salah Satu Kabupaten di Sumbar Simpan Harta Karun Emas yang Lokasinya Dikenal Angker, di Sini Tempatnya
Terdapat hal-hal yang dilarang dilakukan karena memicu datangnya dosa dan murka Allah SWT.

Pada dasarnya larangan yang dikemukakan Rasulullah SAW dalam sabdanya ini bertujuan untuk melindungi umat muslim sekaligus sebagai salah satu wujud cinta kepada umatnya.

Sebenarnya, sebagai makhluk ciptaan Allah, sudah menjadi fitrah bagi kita pernah merasakan bahagia dan sedih.

BACA JUGA:Ternyata 5 Kelompok Orang Ini Tidak Boleh Minum Air Rebusan Daun Salam, Siapa Saja dan Mengapa?

Allah SWT menjadikan seseorang tertawa dan menangis dengan sebab-sebabnya sebagaimana firman-Nya dalam Surat An-Najm Ayat 43.


وَاَنَّهٗ هُوَ اَضۡحَكَ وَاَبۡك


"Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS an-Najm: 43)

Alasan Nabi Muhammad Melarang Umatnya Tertawa Terbahak-bahak

Perlu diketahui, tertawa bukanlah hal terlarang, akan tetapi jika berlebihan atau sering tertawa maka dapat mendatangkan mudarat dan membuat hati menjadi keras.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ

"Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati." (HR at-Tirmidzi)

Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menerangkan bahaya sering tertawa dan terbahak-bahak. Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Umar berkata:

"Pada suatu hari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke masjid, tiba-tiba ada orang berbicara sambil tertawa, maka Nabi berhenti di depan mereka dan memberi salam lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan." Sahabat bertanya: "Apakah yang memutus kelezatan itu?" Jawab Nabi: "Kematian."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: