Iklan RBTV Dalam Berita

Peringatan Bagi Umat Muslim, Ini Alasan Mengapa Nabi Muhammad Melarang Umatnya Tertawa Terbahak-bahak

Peringatan Bagi Umat Muslim, Ini Alasan Mengapa Nabi Muhammad Melarang Umatnya Tertawa Terbahak-bahak

Alasan Nabi Muhammad Melarang Umatnya Tertawa Terbahak-bahak--ist--

BACA JUGA:Bila Berburu Akik, Kenali Dulu 4 Cara Jitu Membedakan Batu Bacan Asli dan Palsu Disini

Kemudian Nabi keluar melihat orang-orang sedang tertawa gelak-gembira, maka Beliau bersabda kepada mereka: "Ingatlah demi Allah yang jiwaku di tanganNya, andaikan kamu mengetahui sebagaimana yang aku ketahui niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis."

Kemudian di lain hari beliau melihat orang-orang sedang gelak ketawa sambil berbicara-bicara, maka Nabi memberi salam dan berkata: "Sesungguhnya Islam ini pada mulanya asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang asing itu pada hari Kiamat." Ditanya: "Siapakah orang-orang asing itu?" Jawab Nabi: "Mereka adalah yang berbuat baik di masa rusaknya manusia." (Artinya jika manusia telah rusak moralnya, mereka tetap memperbaiki akhlak mereka)

BACA JUGA:Allah Menerima Orang-orang yang Bertaubat, Kerjakan 7 Amalan Ini untuk Menghapus Dosa Zina

Imam Hasan Al-Bashri berkata: "Sungguh ajaib seseorang dapat tertawa, padahal di belakangnya ada api neraka dan orang yang bersenang-senang sedangkan di belakangnya maut."

Ja'far bin Auf dari Mas'ud dari Auf bin Abdullah berkata: "Nabi Muhammad tidaklah tertawa melainkan senyum simpul dan tidak menoleh kecuali dengan wajahnya (badannya)."

Hadits ini menunjukkan bahwa senyum itu sunnah dan tertawa terbahak-bahak itu makruh. Maka seharusnya orang yang berakal sehat tidak banyak tertawa terbahak-bahak. Karena banyak yang tertawa gelak di dunia, maka ia akan banyak menangis di akhirat. Sedangkan di akhirat adalah hari yang sangat sulit.

Allah SWT berfirman:

فَلۡيَـضۡحَكُوۡا قَلِيۡلاً وَّلۡيَبۡكُوۡا كَثِيۡرًا‌ ۚ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ

"Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat." (At-Taubah Ayat 82)

Yahya bin Mu’aadz Arrazi berkata: "Empat macam yang menghilangkan tertawanya orang mukmin dan kesenangannya, yaitu:

1. Memikirkan Akhirat

2. Kesibukan pencarian keperluan hidup

3. Kerisauan memikirkan dosa

4. Tibanya musibah bala

BACA JUGA:Malam Ini Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Simpang Sekip, Catat Rekayasa Lalinnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: