Iklan RBTV Dalam Berita

Penemuan Harta Karun Terbesar Sejak Tahun 2000, Ini Potensi dan Lokasi Cadangan Minyak Bumi di Riau

Penemuan Harta Karun Terbesar Sejak Tahun 2000, Ini Potensi dan Lokasi Cadangan Minyak Bumi di Riau

Potensi dan lokasi cadangan minyak bumi di Riau--

Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan penemuan cadangan migas itu pertama adalah Geng North di wilayah Laut Kalimantan dan Layaran. Cadangan ini berasal dari KKKS Mubadala Energy di lepas pantai (offshore) Provinsi Aceh.

BACA JUGA:Hasilkan Buah Manis dan Besar, Coba 9 Jenis Pupuk Buah Semangka Ini Bisa Dicoba

Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD, temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 triliun kaki kubik (TCF) gas-in-place. Temuan ini bahkan melebihi dari penemuan sumur Geng North-1 belum lama ini yang digadang-gadang masuk ke dalam tiga besar dunia.

"Penemuan ini menjadi yang terbesar sejak tahun 2000 ketika Lapangan Abadi Masela ditemukan," ungkapnya.

Sumur eksplorasi kedua yaitu BLN-01 oleh KKKS EMP Tunas Energy di wilayah kerja (WK) South CPP, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Sumur BLN-01 akan dibor sedalam 1.950 feet atau sekitar 700 meter.

BACA JUGA:Paling Dicari Kolektor, Ternyata Batu Akik Sulaiman Punya Khasiat Memperlancar Rezeki, Cek Harganya

Merujuk catatan Kementerian ESDM, WK South CPP terletak di Riau itu diestimasikan memiliki potensi sumber daya minyak 49,10 juta barel setara minyak (MBOE) dan gas 87,09 miliar kaki kubik (BCF).

Kemudian ada juga potensi cadangan migas dari sumur Sidingin 1 oleh KKKS Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Provinsi Riau.

Dia mengakui pencapaian penting di 2023 ini adalah hasil dari kegiatan pengeboran sumur di wilayah Sumbagut yang mencapai 545 sumur, yang terdiri dari 12 sumur eksplorasi, dan 533 sumur pengembangan.

BACA JUGA:Band Jamrud Konser Gratis di Bengkulu 4 Mei 2024, Meriahkan Peluncuran Maskot dan Jingle Pilkada 2024

Menurutnya pengeboran ini dilakukan secara masif untuk meningkatkan produksi migas jumlah tersebut menyumbang sekitar 31% dari skala nasional untuk Sumur Eksplorasi. Sementara Sumur Pengembangan berkontribusi sekitar 67% dari skala nasional.

"Pencapaian kinerja penting lainnya yaitu terlaksananya kegiatan pengeboran Sumur Minyak Non Konvensional (MNK) pertama yaitu Sumur Gulamo di WK Rokan. Pengeboran Sumur MNK ini berlanjut di 2024 dimana telah dilakukan pada Sumur Kelok yang ditajak pada 14 Februari 2024 lalu," ungkapnya.

BACA JUGA:7 Cara Budidaya Tanaman Kopi Agar Panen Melimpah, Pasti Untung dan Cuan Melimpah

Rikky mengakui KKKS di Wilayah Sumbagut juga menjadi tulang punggung produksi minyak nasional dengan kontribusi sekitar 33% dari total produksi nasional, mencapai rata-rata sekitar 190.000 barel per hari (BOPD).

Selanjutnya, lifting di area Sumbagut melampaui lebih dari target 100,23%. Pihaknya bersama KKKS Wilayah Sumbagut berhasil melakukan optimalisasi pengurasan stock di 3 titik terminal dari 7 titik serah di Area Sumbagut dengan pengurasan terendah sepanjang beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: