Penemuan Harta Karun Terbesar Sejak Tahun 2000, Ini Potensi dan Lokasi Cadangan Minyak Bumi di Riau

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Penemuan harta karun terbesar sejak tahun 2000, ini potensi dan lokasi cadangan minyak bumi di Riau.

Kepulauan Riau, sering disingkat sebagai Kepri, adalah sebuah wilayah provinsi yang terletak di Indonesia, dengan ibu kota di Kota Tanjungpinang. Seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Kepri juga kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.

Pada tahun 2023, masyarakat dihebohkan dengan kabar penemuan sebuah harta karun cair dalam jumlah ribuan barel.

BACA JUGA:Terbaik 1 Triwulan Pertama 2024, RBTV Disway Terima Reward dari Direktur RBMG

Harta karun cair yang dimaksud adalah minyak bumi. Ini menunjukkan bahwa harta karun tidak hanya terbatas pada uang, emas, atau berlian, tetapi juga mencakup sesuatu yang luar biasa seperti minyak bumi.

Sebelum membahas potensi dan lokasi cadangan minyak bumi di Riau, perlu dipahami apa itu minyak bumi, proses pembuatannya, dan manfaatnya.

BACA JUGA:Cadangan Harta Karun Terbesar di Kawasan Asia Pasifik, Ini Potensi dan Lokasi Gas Alam Kepulauan Riau

Minyak bumi, sebagai sumber daya yang tak tergantikan, menjadi tulang punggung hampir semua aktivitas di dunia modern. Proses pembentukannya yang melibatkan berbagai organisme yang terkubur selama berjuta-juta tahun menghasilkan campuran senyawa kompleks yang terdiri atas hidrokarbon dan non-hidrokarbon.

Dalam kandungannya, minyak bumi mengandung unsur-unsur seperti karbon, hidrogen, oksigen, sulfur, halogenida, dan logam dalam beragam proporsi.

Ekstraksi minyak bumi memerlukan proses yang rumit dan panjang, yang melibatkan alat berat dan teknologi canggih. Setelah berhasil diekstraksi, tahapan selanjutnya adalah proses pengolahan yang menghasilkan berbagai jenis bahan bakar yang berbeda.

BACA JUGA:UMKM Bisa Ajukan Pinjaman Rp 50 Juta, Ini Tabel Angsuran BNI serta Syarat Ketentuan

Proses pembentukan minyak bumi sendiri dimulai ketika organisme seperti hewan dan tanaman mati terkubur dalam lapisan kerak bumi selama ratusan juta tahun lalu. Proses alami ini melibatkan reaksi organik dengan panas bumi dan gas alam, mengubah fosil menjadi cairan hitam yang dikenal sebagai minyak bumi.

Proses pengolahan minyak bumi sendiri terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama melibatkan distilasi bertingkat untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak berdasarkan titik didihnya.

Fraksi dengan titik didih lebih tinggi akan membentuk cairan dan turun ke bawah, sementara fraksi dengan titik didih lebih rendah akan menguap naik atas.

Sumber: