Iklan RBTV Dalam Berita

Masih Digarap Sampai Sekarang, Lokasi Harta Karun Emas di Bengkulu yang Pernah Hasilkan Jutaan Ton Emas

Masih Digarap Sampai Sekarang, Lokasi Harta Karun Emas di Bengkulu yang Pernah Hasilkan Jutaan Ton Emas

Masih Digarap Sampai Sekarang, Lokasi Harta Karun Emas di Bengkulu yang Pernah Hasilkan Jutaan Ton Emas--Foto: ist

Setelah itu, proses ekplorasi dilakukan perusahaan swasta Belanda bernama Minjbouw Maatschappij Redjang Lebong mulai tahun 1897.

Tambang emas di Lebong Donok ini kemudian membuka jalur tambang emas lain, di antaranya Lebong Sulit yang dikelola oleh Mijnbouw Maatschappij Lebong Sulit, Lebong Simau (Maatschappij Simau). Sedangkan Lebong Simpang dan Lebong Sawah dioperasikan perusahaan milik pemerintah Hindia Belanda.

BACA JUGA:Harta Karun Senilai Rp 30.000 Triliun Masih Tersimpan di Papua, Belum Digarap dan Lokasinya Berisiko

Selama 12 tahun menjalani ekplorasi, sejak 1899-1911, Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong mendapat 33,5 juta bruto kilogram logam mulia (emas dan perak).

Pengelolaan dan penambangan emas di Lebong Donok ini terbilang berskala besar. Hal ini terlihat dari peralatan yang digunakan.

Alat pengeboran, pengangkut bijih emas dengan kereta listrik, alat pengangkut mesin, alat pencetak emas, alat penyaringan, oven untuk pembakaran emas merupakan beberapa inventaris yang tercatat digunakan di area tambang. Alat-alat ini didatangkan dari Batavia dan Surabaya.

“Bahan-bahan kimia dan perlengkapan penelitian sebagian besar diperoleh dari perusahaan Eropa, di antaranya korporasi Morgan Crucible di Battersea-London, Velter In Cie di Prancis dan perusahaan FW Braun di Los Angeles-California,” tulis Rendi Andriyanto, peneliti Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Padang.

BACA JUGA:Harta Karun 1,2 Juta Ton Nikel di Indonesia yang Masih Tersimpan dan Belum Tergarap, Berapa Kalau Dirupiahkan?

2. Bengkulu Utara (Tambang Lebong Tandai)

Tak hanya di Lebong Donok, eksplorasi emas dan perak juga ditemukan di Lebong Tandai. Lokasi ini juga menjadi tujuan penambang emas dari berbagai daerah.

Sebuah penelitian terhadap jembatan di Lebong Tandai berjudul, Kajian Arkeologis Terhadap Jembatan Peninggalan Masa Kolonial di Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara yang diterbitkan di Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Purbawidya pada Desember 2022 menyebut aktivitas penambangan emas.

“Pada tahun 1906, kegiatan penambangan di Daerah Lebong Tandai dilakukan oleh perusahaan Belanda yang bernama Mijnbouw Maatschppij Simau. Usaha penambangan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa perlawanan berarti dari penduduk setempat karena kesepakatan antara Pemerintah Hindia Belanda dan pemerintahan lokal,” tulis penelitian tersebut.

BACA JUGA:Harta Karun 1 Juta Ton Emas yang Belum Tergarap ada di Pulau Sumatera, Berada di Kawasan Bukit

Mijnbouw Maatschapij Simau mengekspor ratusan ton emas dan perak sepanjang tahun 1908-1941. Emas ditambang dan dibuat dalam bentuk batangan dengan berat 25 kilogram per buahnya. 

“Emas-emas tersebut dimasukkan ke dalam peti, kemudian dibawa menggunakan lori. Setelah turun dari lori, emas tersebut dibawa ke pelabuhan untuk diangkut dengan kapal di laut,” tulis penelitian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: