Iklan RBTV Dalam Berita

Indonesia Kaya akan Hasil Alam, Segini Cadangan Harta Karun Batubara di Kalimantan Tengah

Indonesia Kaya akan Hasil Alam, Segini Cadangan Harta Karun Batubara di Kalimantan Tengah

Cadangan Harta Karun Batubara di Kalimantan Tengah--

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang kerap diderita para pekerja pertambangan batu bara:

1. Penyakit Pernapasan 

Para pekerja di pertambangan batu bara sangat rentan terjangkit penyakit pernapasan yang terbilang akut.

Jenis penyakit pernapasan yang kerap diderita pekerja pertambangan ini adalah black lung disease. 

Ini merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh debu-debu batu bara yang mengalami pengendapan di paru-paru.

Endapan debu ini tidak bisa dihilangkan/ dibersihkan sama sekali, sehingga dapat menimbulkan peradangan atau fibrosis pada para pekerja. 

Dalam kasus yang paling buruk, endapan debu batu bara ini bisa saja menimbulkan nekrosis pada penderitanya. 

BACA JUGA:Bengkulu akan Pamerkan Harta Karun Tambang Emas, Cadangan Emas di Bengkulu Saingi PT Freeport

2. Silicosis

Penyakit berikutnya yang kerap menyerang pekerja tambang batu bara adalah silicosis. Ini merupakan gangguan kesehatan yang terjadi saat pekerja menghirup debu-debu yang memiliki kandungan silica. 

Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang satu ini, namun setiap tahunnya penyakit ini masih menjangkiti jutaan pekerja dan bahkan membunuh ribuan pekerja setiap tahunnya. 

BACA JUGA:Terbesar di Indonesia, Segini Jumlah Harta Karun Tambang Timah di Riau Per Tahun

Bahaya kerja di tambang batu bara yang satu ini terbilang sangat fatal, sebab silicosis bisa menyebabkan kecacatan fisik secara permanen kepada penderitanya. Penelitian yang paling baru menemukan bahwa penyakit ini berkaitan dengan tuberculosis (TBC). 

TBC sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan jumlah kematian yang lebih tinggi daripada kecelakaan kerja pada pekerja tambang yang ada di wilayah Afrika Selatan. 

BACA JUGA:Sumatera Utara Menyimpan Harta Karun Hasil Tambang, dari Minyak Bumi hingga Migas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: