Iklan RBTV Dalam Berita

Luar Biasa Harga Uranium Berpotensi Naik Tinggi, Begini Besaran Cadangan dan Pemanfaatannya

Luar Biasa Harga Uranium Berpotensi Naik Tinggi, Begini Besaran Cadangan dan Pemanfaatannya

Luar Biasa Harga Uranium Berpotensi Naik Tinggi--

Harga Uranium

Dengan potensi yang tinggi, dan bisa berbahaya, tidak mengherankan jika kemudian uranium memiliki harga yang sangat mahal. 

Meski tidak dapat ditaksir dengan pasti, tergantung ukuran atau kapasitas uranium, harga elemen ini bisa menyentuh angka miliaran rupiah. 

BACA JUGA:Peta Persebaran Harta Karun Uranium di Indonesia, 4 Daerah Ini Simpan Cadangan Uranium

Pada tahun 2016 lalu misalnya, sekitar 1,6 kg bahan nuklir uranium -238 dan uranium -235 isotop yang diselundupkan di Georgia ditaksir dengan harga Rp 3 juta dolar AS atau setara Rp 43,5 miliar (kala itu kurs 1 dolar AS sekitar Rp 14.500).

Sebelumnya, pada tahun 2010 silam, uranium -238 yang diselundupkan berhasil diidentifikasi oleh pihak berwenang Moldova. 

BACA JUGA:Selain Emas, Ternyata Kalimantan Punya Harta Karun Uranium, Segini Jumlahnya

Kala itu, penyelundup menjual uranium -238 dengan harga sekitar Rp 9 juta euro atau setara dengan Rp 148 miliar. Uranium -238 dapat diperkaya menjadi bahan fisi hulu ledak nuklir atau dikonversi menjadi plutonium, yang juga dapat digunakan sebagai bagian rudal nuklir.

Kemudian, pada tahun 2020 kemarin, berdasarkan data Bloomberg harga logam radioaktif tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 31 persen sehingga menempatkannya sebagai komoditas dengan kinerja paling moncer. 

BACA JUGA:Mengenal Jenis Minyak Bumi dan Kegunaannya, Ternyata Ini Daerah Penghasil Harta Karun Minyak Bumi di Indonesia

Saat itu, uranium di New York Mercantile Exchange diperdagangkan di level 32,5 dolar AS per pon atau setara Rp471 ribuan per pon.

Namun, pada tahun 2021 harga uranium berjangka di New York Mercantile Exchange telah jatuh ke level 28,6 dolar AS per pon atau setara Rp 406 ribuan per pon (kurs 1 dolar AS saat itu setara Rp 14.200), sekaligus posisi terendah sejak awal April 2020, terseret oleh kekhawatiran kelebihan pasokan. 

BACA JUGA:Surganya Sumber Daya Tambang, Sulawesi Selatan Simpan Harta Karun Emas Kelas Dunia, Ini Lokasinya

Sementara produksi diperkirakan akan meningkat tahun 2021 setelah sempat terpukul pandemi Covid-19, permintaan diyakini tetap lemah, terutama dari utilitas.

Setahun berikutnya, konflik antara Rusia dan Ukraina rupanya telah mengakibatkan harga berbagai komoditas melonjak gila-gilaan. Tak hanya minyak, harga uranium pun terpantau naik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: