Iklan dempo dalam berita

Siap-siap, BMKG Prediksi Awal hingga Puncak Kemarau 2024 Datang di Bulan Ini

Siap-siap, BMKG Prediksi Awal hingga Puncak Kemarau 2024 Datang di Bulan Ini

Prediksi musim kemarau BMKG--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Siap-siap, BMKG prediksi puncak kemarau 2024 di Indonesia datang di bulan ini.

Gangguan cuaca tentu akan menjadi tantangan bagi produksi pertanian, terutama pangan di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengungkapkan prediksi musim kemarau pada 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur. Sedangkan, saat ini masih berada pada periode peralihan musim (pancaroba).

BACA JUGA:Ratusan Warga Forum Persatuan Toke Sawit dan Aliansi Petani Sawit Gelar Aksi Demo di PT. SBS

Perlu diketahui, musim pancaroba di Indonesia terjadi di antara musim kemarau dan hujan. Selain cuacanya yang tidak menentu, ternyata musim pancaroba bisa memengaruhi kesehatan dan imun tubuh.

BMKG Prediksi Awal hingga Puncak Kemarau 2024 Datang di Bulan Ini

Jadi, musim kemarau merupakan suatu kondisi di mana berbagai daerah mengalami kekeringan atau kekurangan air dan tidak turun hujan. Hal tersebut terjadi karena adanya gerakan angin muson timur yang melewati Indonesia.

BACA JUGA:Padahal Teksturnya Kering, Khasiat Beras Pera Ternyata Jauh Lebih Sehat Ketimbang Beras Pulen! Kenapa?

Prediksi musim kemarau 2024 pada 699 ZOM di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprediksi mengalami awal musim kemarau 2024 pada bulan Mei hingga Agustus 2024 yaitu sebanyak 445 ZOM (63,66%).

Apabila dibandingkan terhadap normal awalnya, awal musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mundur yaitu sebanyak 284 ZOM (40,63%).

Selama musim kemarau 2024, sebagian besar daerah diprediksi mengalami sifat hujan normal yaitu sebanyak 358 ZOM (51,22%).

BACA JUGA:Apa Bisa Tanaman Sawit Berbuah Lebat Tanpa Dipupuk? Jawabannya Bisa, Begini Caranya

Kemudian, puncak musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 537 ZOM (77,27%).

Apabila dibandingkan terhadap normalnya, puncak musim kemarau 2024 di sebagian besar daerah diprediksi sama dengan normalnya yaitu sebanyak 290 ZOM (49,49%).

Untuk durasi musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian yaitu sebanyak 447 ZOM (63,95%).

BACA JUGA:Amalkan Rutin Doa Arab Ini, Sihir dan Guna-guna Hancur, Bisa Lindungi dari Bahaya

Kemudian, jika dibandingkan terhadap normalnya, durasi musim kemarau 2024 di sebagian besar daerah Indonesia diprediksi lebih pendek dari normalnya yaitu sebanyak 409 ZOM (58,51%).

Berdasarkan hasil pantauan jaringan pengamatan BMKG, hingga awal Mei 2024 menunjukkan bahwa baru sebanyak 8% wilayah Indonesia (56 Zona Musim atau ZOM) telah memasuki musim kemarau.

BACA JUGA:Kunci Sawit Berbuah Lebat Ada Pada Pemupukan, Begini Urutan Pemupukan yang Dianjurkan Ahli

Adapun berikut ini wilayah yang telah memasuki periode musim kemarau tersebut meliputi:

- Sebagian Aceh

- Sebagian Sumatera Utara

- Riau bagian utara

- Sekitar Pangandaran Jawa Barat

- Sebagian Sulawesi Tengah, dan

- Sebagian Maluku Utara

BACA JUGA:Auto Banjir Orderan! Mang Ojol, Ini Rekomendasi Hp dengan GPS Terbaik 2024

Kemudian, pada periode hingga satu bulan ke depan, beberapa wilayah yang akan memasuki musim kemarau adalah:

- Sebagian Nusa Tenggara

- Sebagian pulau Jawa

- Sebagian pulau Sumatera,

- Sebagian Sulawesi Selatan

- Sebagian Maluku, serta

- Papua bagian timur dan selatan

BACA JUGA:Jangan Asal Beli, Ini Cara Bedakan Beras Pera dan Pulen yang Harus Diketahui, Pahami Kesesuaian Pengolahannya

Penyebab Musim Kemarau di Indonesia

Di Indonesia, musim kemarau disebabkan oleh angin muson yang bertiup dari Benua Australia.

Jadi, dalam kondisi ini, angin muson timur membawa hawa panas yang berasal dari gurun Australia.

Selanjutnya, angin tersebut bergerak melewati Indonesia sehingga wilayah Nusantara mengalami musim kemarau.

BACA JUGA:Syarat dan Cara Pinjam KUR BRI Tanpa Jaminan, Bisa Ajukan dari Rumah, Bunga 6 Persen

Nantinya, pada musim kemarau, curah hujan perbulan di bawah 60 mm perbulan (atau 20 mm perdasarian) selama 3 dasarian berturut-turut. Musim kemarau terjadi karena adanya gerakan angin muson timur yang melewati Indonesia.

Mitigasi Bencana Kekeringan Musim Kemarau

Bencana yang rawan terjadi saat musim kemarau adalah kekeringan. Adapun berikut ini mitigasi sebelum, saat, dan sesudah bencananya:

1. Mitigasi Sebelum Musim Kemarau

- Menjaga sumber mata air

- Menggunakan air dengan bijak

- Tidak merusak hutan atau kawasan cagar alam

- Membuat waduk atau embung penampung air hujan

- Membuat tandon air di pekarangan rumah untuk menampung air hujan

BACA JUGA:Selain Emas, Sulawesi Tengah Punya Cadangan Harta Karun Nikel, Ini 5 Perusahaan yang Menaunginya

2. Mitigasi Saat Musim Kemarau

- Lapor pihak berwenang

- Kelola air yang ada dengan baik

- Hujan buatan

- Pantau terus informasi terkini dari pemerintah

BACA JUGA:Jangan Dibiarkan, Bisa Memicu Kebakaran! Seperti Ini Cara Mengecek Kebocoran Listrik di Rumah

 

3. Mitigasi Sesudah Musim Kemarau

- Buat sumur resapan atau biopori

- Buat waduk atau bendungan untuk menampung air hujan

Dampak Musim Kemarau

Cuaca panas yang disertai terik matahari cukup tinggi adalah salah satu tanda suatu wilayah telah memasuki musim kemarau.

BACA JUGA:Auto Banjir Orderan! Mang Ojol, Ini Rekomendasi Hp dengan GPS Terbaik 2024

Adapun berikut ini beberapa dampak dari musim kemarau, yakni:

1. Kurangnya Sumber Air Bersih

Kekurangan air bersih merupakan salah satu masalah umum yang terjadi apabila adanya musim kemarau yang berkepanjangan.

Jadi, sebagai persiapan seperti hemat menggunakan air sangat perlu untuk dilakukan. Selain itu, kurangnya sumber air bersih akan menyebabkan tubuh seseorang menjadi dehidrasi dan sangat berbahaya jika terus-menerus dibiarkan.

BACA JUGA:Seperti Dapat Harta Karun Melimpah, Rezeki 6 Shio Ini Moncer

2. Banyak Tanaman Mati

Dampak dari kemarau selanjutnya yakni banyak tanaman yang mati. Jadi, sumber air yang cukup adalah modal untuk tanaman bisa hidup.

Namun, jika tidak melakukan persiapan yang baik, banyak tanaman yang akan mati akibat kemarau panjang.

BACA JUGA:Seperti Dapat Harta Karun Melimpah, Rezeki 6 Shio Ini Moncer

3. Meningkatnya Polusi

Selain itu, kemarau panjang juga dapat menyebabkan meningkatnya polusi. Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan dapat meningkatkan polusi di lingkungan kita.

Bahkan, akibatnya kita masker dan air bersih menjadi hal penting yang harus disiapkan dalam menghadapi musim kemarau.

BACA JUGA:Apa Bisa Tanaman Sawit Berbuah Lebat Tanpa Dipupuk? Jawabannya Bisa, Begini Caranya

Sementara itu, ada pula sejumlah dampak positif musim kemarau yakni:

- Meningkatnya kualitas panen buah-buahan dari tanaman pohon.

- Lancarnya perbaikan jalan rusak dan pengaspalan.

- Cuaca mendukung untuk membersihkan selokan atau genangan air yang kotor

Demikian ulasan mengenai siap-siap, BMKG prediksi puncak kemarau 2024 di Indonesia datang di bulan ini. Semoga bermanfaat.

 

Septi Widiyarti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: