Wanita di Atas 45 Tahun Tingkat Kesetiaannya Menurun dan Ingin Ganti Suami? Begini Penjelasan dr. Aisah Dahlan
Wanita di Atas 45 Tahun Tingkat Kesetiaannya Menurun dan Ingin Ganti Suami?--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Wanita berusia di atas 45 tahun tingkat kesetiaannya menurun dan berkeinginan ganti suami? begini penjelasan dr. Aisah Dahlan.
Ketika sedang berpacaran dan memergoki pasangan yang berselingkuh, solusinya relatif sederhana yaitu putus dan mencari pacar baru.
BACA JUGA:Terjangkau! Ini 10 Rekomendasi HP Ram 6 GB Harga Mulai Rp 1 Jutaan, Yuk Intip Spesifikasinya
Namun, situasinya berbeda jika sudah menikah, terutama jika sudah memiliki anak. Menurut penelitian, usia 40-an merupakan periode yang rawan untuk perselingkuhan.
dr. Aisah Dahlan, seorang peneliti sekaligus motivator rumah tangga, mengungkapkan bahwa wanita berusia di atas 45 tahun cenderung mengalami penurunan tingkat kesetiaan dan memiliki keinginan untuk mengganti suami. Hal ini disampaikannya dalam sebuah video singkat di akun TikTok-nya.
BACA JUGA:Daftar 6 Merek HP Kamera Terbaik Rp 1 Jutaan Ram 8 GB, Solusi Hp Murah yang Lancar Multitasking!
"Saya sempat kaget saat mengetahui hasil penelitian di Eropa dan Amerika yang menunjukkan bahwa wanita berusia 45 tahun ke atas hingga sekitar 55 tahun, sekitar 20 persen dari mereka ingin mengganti suami," ujar dr. Aisah Dahlan.
Ia menambahkan bahwa angka 20 persen ini merupakan jumlah yang signifikan dari keseluruhan populasi istri di dunia.
BACA JUGA:Inilah 7 Cara Efektif Mengatasi Muka Merah Setelah Berenang, Coba dan Buktikan
Setelah menuturkan sebuah pernyataan bahwa wanita berusia 45 tahun ke atas rentan untuk berselingkuh dan bahkan memiliki keinginan untuk mengganti suami, dr. Aisah Dahlan melanjutkan dengan penjelasan bahwa rumah tangga atau pernikahan mengajarkan tentang kesetiaan.
BACA JUGA:Deretan HP Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik, Cocok untuk Pecinta Fotografi dan Layak Dipilih!
Ia menekankan pentingnya agar kedua pasangan selalu memegang prinsip hidup setia. Menurut dr. Aisah, setiap perjalanan dalam berumah tangga harus diisi dengan pengajaran dan pengamalan nilai-nilai kesetiaan.
"Mengajarkan atau ngajarin tentang kesetiaan dalam setiap perjalanan berumah tangga," ujarnya, menunjukkan bahwa kesetiaan bukan hanya sebuah konsep abstrak, melainkan sesuatu yang harus dipraktikkan dan dipelajari terus-menerus oleh kedua belah pihak dalam sebuah pernikahan.
BACA JUGA:5 Cara Mudah Mengatasi Kulit Perih Setelah Berenang yang Bisa Anda Coba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: