Iklan dempo dalam berita

Hanya di Indonesia, Warga di Daerah Ini Rutin Setiap Tahun Bikin Kapal Pesiar

Hanya di Indonesia, Warga di Daerah Ini Rutin Setiap Tahun Bikin Kapal Pesiar

Kapal pesiar yang dibuat masyarakat dalam tradisi Alek Bakajang--

Kapal pesiar Alek Bakajang ini juga bisa dinaiki dan berlayar di atasnya. Menarik bukan!

Untuk diketahui Alek Bakajang bertujuan mengenang atau mengingat asal usul nenek moyang masyarakat Nagari Gunung Malintang.

Nenek moyang masyarakat Gunung Malintang ini telah berjasa membangun Nagari mereka. 

BACA JUGA:Tabel Angsuran Kupra BRI Terbaru, Pinjam Rp 10-50 Juta Syaratnya Punya Usaha Jalan Minimal 1 Tahun

Selain itu, tradisi ini juga bertujuan sebagai pemersatu atau pengikat untuk menjalin silaturahmi dan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di Nagari Gunung Malintang. 

Dalam tradisi ini melibatkan niniak mamak, pemuda, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat. Pada zaman dahulu, tradisi Alek bakajang hanya sebagai hiburan pelepas lelah masyarakat setelah musim panen. 

Menurut tulisan Hidayat (2018) kajang adalah atap yang terbuat dari daun-daun yang menyerupai daun pandan yang sudah dikeringkan terlebih dahulu dan dirakit dengan rotan.

BACA JUGA:3 Rekomendasi Hp Oppo RAM 8 GB Harga di Bawah Rp 2 Juta, Spesifikasi Boleh Diadu

Setelah itu terbentuk lah selembar atap yang digunakan oleh nenek moyang zaman dahalu untuk terhindar dari panas dan hujan, sehingga perahu yang diberi atap Kajang dinamakan perahu kajang.

Namun pada saat ini daun-daun yang digunakan untuk membuat atap Kajang tersebut sudah tidak dapat ditemukan lagi. 

Oleh karena itu, masyarakat Nagari Gunung Malintang menyebutnya dengan bakajang yang berarti berlayar menggunakan perahu Kajang.

Berawal dari hiburan pelepas penat setelah hasil panen yang kemudian berubah menjadi budaya dan tradisi yang didalamnya sarat nilai-nilai estetika dan seni, dan keunikan. 

BACA JUGA:Khusus Tanggal Ini SIM Mati Bisa Diperpanjang Lagi Tidak Perlu Bikin Baru, Berikut Syaratnya

Sekarang kajang sudah dimoderenisasi oleh masyarakat berupa kapal pesiar dan dijadikan sebagai event wisata budaya daerah setiap tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: