Iklan dempo dalam berita

Waspadai! Ini Ciri-ciri Pelaku Hipnotis yang Harus Dihindari

Waspadai! Ini Ciri-ciri Pelaku Hipnotis yang Harus Dihindari

Waspada ciri-ciri pelaku hipnotis--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Waspadai! Ini ciri-ciri pelaku hipnotis yang harus dihindari.

Akhir-akhir ini kejahatan melalui tekhnik hipnotis semakin merajalela, menyasar berbagai lintas profesi, baik itu masyarakat biasa, pejabat, pelajar, mahasiswa hingga anak-anak.

Seolah tak pandang bulu, pelaku menggunakan berbagai cara melalui percakapan langsung, telepon, sms, WA dan berbagai sarana lain dengan mengaku sebagai orang yang kita kenal atau sekadar menginformasi kalau kita memenangkan hadiah undian yang kita sendiri tak pernah mengikutinya pada media sms.

BACA JUGA:Rawan Penipuan, Begini 10 Cara Manual Membedakan Emas Asli dan Palsu, Jangan Sampai Tertipu

Hipnotis, ibarat pedang bermata dua, dapat memberikan dampak yang positif dan negatif tergantung dari siapa yang menggunakannya. Jika digunakan oleh tangan yang baik hipnotis bisa memberikan banyak manfaat.

Namun, sekarang banyak yang menggunakan ilmu hipnotis untuk menipu atau merampok. Tempat umum memang selalu menjadi favorit para pelaku kejahatan hipnotis untuk melancarkan aksinya.

Agar kamu bisa terhindar dari hipnotis, sebaiknya kenali ciri-ciri pelaku hipnotis di tempat dikutip dari laman resmi Gramedia.com, berikut adalah ciri-ciri pelaku hipnotis yang harus dihindari:

BACA JUGA:Ini Daftar Pajak Mobil Terios serta Cara Menghitung Pajaknya

1. Sok Akrab

Pelaku hipnotis biasanya memulai dengan mengajak ngobrol calon korban untuk membaca situasi sekitar dan menilai targetnya.

Jika situasi mendukung dan target dianggap cocok, pelaku akan melanjutkan aksinya. Namun, jika target tampak sulit dihipnotis, pelaku akan membatalkan rencananya.

Oleh karena itu, waspadalah saat ada orang asing yang bersikap sok akrab denganmu di tempat umum.

Sikap sok akrab ini adalah cara pelaku untuk menciptakan rasa nyaman dan menurunkan kewaspadaan korban. Dengan bersikap ramah dan mengajak bicara, pelaku bisa menilai apakah targetnya mudah dipengaruhi atau tidak.

2. Mengikuti Korban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: