Iklan RBTV Dalam Berita

Sah! Senat Thailand Setujui RUU Pernikahan Sesama Jenis

Sah! Senat Thailand Setujui RUU Pernikahan Sesama Jenis

Senat Thailand setujui RUU pernikahan sesama jenis--

Thailand sudah terkenal dengan budaya dan toleransi LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender dan Queer) yang dinamis, menjadikannya tujuan populer bagi wisatawan.

Kesetaraan pernikahan didukung oleh lebih dari 80 persen masyarakat dalam jajak pendapat Juni lalu yang dilakukan oleh North Bangkok University, seperti dilansir Nikkei Asia.

BACA JUGA:Kembali Disalurkan, Ini Rincian Dana Desa Kabupaten Sanggau 2024 untuk 163 Desa

RUU ini merupakan puncak dari upaya para aktivis dan politikus selama lebih dari satu dekade, setelah naskah serupa sebelumnya tidak mencapai garis akhir lantaran parlemen Thailand dibubarkan untuk pemilihan umum tahun lalu.

Perdana Menteri Srettha Thavisin, yang vokal dalam mendukung komunitas LGBTQ+ dan RUU tersebut, akan membuka kediaman resminya untuk perayaan bersama para aktivis dan pendukungnya, menurut media setempat.

Organisasi-organisasi masyarakat sipil di Thailand juga menyambut baik lolosnya RUU tersebut di senat.

Chanatip Tatiyakaroonwong, peneliti Amnesty Internasional di Thailand, mengatakan Thailand telah mengambil “langkah bersejarah” untuk menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan bagi pasangan LGBTQ+.

BACA JUGA:Kembali Disalurkan, Ini Rincian Dana Desa Kabupaten Sanggau 2024 untuk 163 Desa

“Momen penting ini merupakan penghargaan atas kerja keras para aktivis, organisasi masyarakat sipil, dan anggota parlemen yang telah berjuang demi kemenangan ini,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulis.

Namun, ia menekankan bahwa kaum LGBTQ+ di Thailand masih menghadapi berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Dalam laporan yang diterbitkan pada Mei 2024 ini, Amnesty International menemukan bahwa pembela hak asasi manusia LGBTQ+ di Thailand menghadapi pengawasan digital dan pelecehan online sebagai respons terhadap aktivisme hak asasi manusia mereka.

“Pihak berwenang Thailand harus memanfaatkan momentum ini dan mengambil langkah lebih lanjut untuk melindungi hak-hak dan memastikan partisipasi kelompok dan organisasi LGBTI,” kata Tatiyakaroonwong.

BACA JUGA:Serba Serbi Euro 2024, Daftar 21 Negara, Tempat, Maskot Hingga Wasit yang Bakal Sulit Untuk Curang

Sementara itu, perlu diketahui, orientasi seksual atau LGBT merupakan ketertarikan secara emosional, romantis, dan afeksionis terhadap manusia lain.

Menurut APA (American Psychological Association), orientasi seksual tidak dapat dipilih oleh manusia. Secara singkat, orientasi seksual terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: