Iklan dempo dalam berita

Penasaran dari Mana Emas Monas Berasal? Ternyata yang Nyumbang Keturunan Bangsawan! Berikut Faktanya

Penasaran dari Mana Emas Monas Berasal? Ternyata yang Nyumbang Keturunan Bangsawan! Berikut Faktanya

Dari Mana Emas Monas Berasal? --

Pada masa remaja, Markam menjalani pendidikan wajib militer di Koeta Radja (sekarang Banda Aceh). Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia meraih gelar Letnan Satu dan bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI). 

Kiprahnya dalam dunia militer membawanya menjadi ajudan Jenderal Gatot Subroto, seorang tokoh militer terkemuka pada masa itu. Melalui hubungan inilah Markam kemudian diperkenalkan kepada Presiden Soekarno, membuka jalan bagi peran pentingnya dalam sejarah Indonesia.

BACA JUGA:Begini Simulasi KPR BTN yang Harus Dipahami Debitur, Lengkap dengan Syarat Ajukan KPR

Mengembangkan Bisnis dan Membangun Kekayaan

Setelah kembali ke Aceh dengan pangkat Kapten, Teuku Markam tidak berdiam diri. Ia mendirikan PT Karkam, sebuah perusahaan yang awalnya berfokus pada ekspor dan impor. 

PT Karkam di bawah kepemimpinannya menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam mengimpor berbagai komoditas seperti mobil Toyota Hardtop dari Jepang, besi beton, plat baja, dan bahkan senjata. 

Keberhasilannya dalam dunia bisnis membuat Markam menjadi salah satu konglomerat terkemuka di Indonesia pada masanya.

BACA JUGA:Ada 6 Kewajiban Developer Perumahan Subsidi yang Debitur Wajib Harus Tahu

Kesuksesan bisnisnya membawa Teuku Markam dekat dengan pemerintah, terutama dengan Presiden Soekarno. 

Ia menjadi salah satu sumber utama pendanaan bagi negara, terutama saat Indonesia sedang gencar-gencarnya membangun di era Orde Lama.

Salah satu kontribusi terbesar Teuku Markam adalah sumbangan 28 kilogram emas yang melapisi lidah api di puncak Monas. 

BACA JUGA:10 Diantara 30 Desa di Kabupaten Penajam Paser Utara Ini Terima Anggaran Dana Desa 2024 Lebih dari Rp 1 Miliar

Sumbangan Emas untuk Monas

Monas, dengan tinggi menjulang 132 meter, memiliki simbol kebanggaan di puncaknya berupa lidah api yang terbuat dari 38 kilogram emas. Dari jumlah tersebut, 28 kilogramnya adalah sumbangan dari Teuku Markam. 

Emas ini bukan sekadar lapisan biasa, tetapi merupakan simbol keberanian dan kejayaan bangsa Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: