Iklan dempo dalam berita

Susah Ditebak Gejala Awalnya, Ini Penyebab Bakteri Pemakan Daging di Beberapa Kasus, Begini Pencegahannya

Susah Ditebak Gejala Awalnya, Ini Penyebab Bakteri Pemakan Daging di Beberapa Kasus, Begini Pencegahannya

Penyebab Bakteri Pemakan Daging di Beberapa Kasus, Begini Pencegahannya--

BACA JUGA:Apakah Bubur Bayi Boleh Dipanaskan? Berikut Ini Penjelasannya, Jangan Sampai Salah

Berikut fakta-fakta STSS atau bakteri pemakan daging

1. Apa itu infeksi bakteri pemakan daging di Jepang?

Istilah klinis untuk penyakit ini adalah Streptococcal toxic shock syndrome (STSS). Kondisi ini adalah infeksi yang disebabkan bakteri kelompok A yang memasuki aliran darah atau jaringan dalam.

Bakteri jenis ini biasanya menyebabkan infeksi ringan seperti radang tenggorokan pada anak-anak. Namun, jenis tertentu bisa meningkat dengan cepat dan menyebabkan penyakit streptokokus grup A infasif (iGAS).

BACA JUGA:Awas, 8 Makanan Ini Beracun Jika Dipanaskan Lagi, Anda Harus Tahu dan Setop dari Sekarang

2. Tingkat infeksi yang membahayakan

Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention, infeksi Streptococcus pyogenes tingkat lanjut dapat menimbulkan syok dan kegagalan organ secara tiba-tiba. Bakteri pemakan daging ini dapat menginfeksi pasien melalui luka di tangan dan kaki.

Infeksi kemudian menyebabkan nekrosis yang cepat. Ketika bakteri menghasilkan eksotoksin dan faktor virulensi dalam jaringan dalam dan aliran darah, bakteri dapat menginduksi kaskade sitokin.

Kaskade sitokin yang masif berkontribusi pada perkembangan syok atau kegagalan organ.

BACA JUGA:Ingat 8 Sayuran Ini Tidak Boleh Dipanaskan Lagi, Bisa Berubah Jadi Racun

3. Kematian dalam 24 jam

Para ahli mencatat, penyakit ini dapat berkembang dengan sangat cepat. Bahkan, pasien dapat meninggal dalam waktu 48 jam setelah gejala awal terlihat.

4. Gejala STSS

Gejala awal infeksi STSS yang akan muncul meliputi menggigil, demam, dan sakit kepala. Penderita juga mengalami radang tenggorokan dengan amandel dan tenggorokan yang membengkak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: