Iklan dempo dalam berita

Hati-hati! Selain Kaya Manfaat Bagi Kesehatan, Ini Efek Samping Ikan Gabus yang Perlu Diwaspadai

Hati-hati! Selain Kaya Manfaat Bagi Kesehatan, Ini Efek Samping Ikan Gabus yang Perlu Diwaspadai

Efek Samping Ikan Gabus--

Ikan gabus mengandung sekitar 335 mikrogram vitamin A per 100 gram. Vitamin A adalah nutrisi penting yang berperan dalam menjaga kesehatan mata, termasuk mengubah cahaya yang ditangkap oleh mata menjadi impuls listrik yang dikirim ke otak. Vitamin A juga penting dalam pembentukan pigmen retina dan melembabkan kornea mata.

- Vitamin B

Ikan gabus adalah sumber yang baik untuk berbagai jenis vitamin B, seperti B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin). Vitamin B sangat penting dalam metabolisme energi, pembentukan sel darah merah, dan mendukung fungsi sistem saraf.

- Albumin
Albumin adalah protein yang ditemukan dalam jumlah tinggi dalam ikan gabus. Albumin berfungsi dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan memainkan peran penting dalam proses penyembuhan luka.

BACA JUGA:Rincian Dana Desa di Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2024, Ada 2 Desa yang Dapat Anggaran Rp 1 Miliar

Efek Samping Mengonsumsi Ikan Gabus

Meskipun ikan gabus menawarkan berbagai manfaat nutrisi, ada efek samping yang harus diperhatikan, terutama jika ikan ini dikonsumsi terlalu sering. Salah satu perhatian utama adalah kandungan merkuri dalam ikan gabus.

Merkuri adalah logam berat yang dapat berakumulasi dalam jaringan ikan. Ikan gabus yang hidup di perairan yang tercemar oleh aktivitas industri atau pertambangan berpotensi mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi.

Mengonsumsi ikan gabus dengan kandungan merkuri yang tinggi dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan serius.

BACA JUGA:Bukan Buat Main-main, Ini 4 Cara Agar Bisa Berkomunikasi dengan Khodam Pendamping

Risiko Kesehatan dari Paparan Merkuri

Mengonsumsi ikan gabus dengan kadar merkuri yang tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, antara lain:

1. Kerusakan Otak dan Sistem Saraf

Merkuri dapat merusak sel-sel saraf, menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, dan gangguan panca indra.

Dalam kasus yang parah, ini dapat menyebabkan tidak dapat berbicara atau mendengar, hingga kelumpuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: