Puasa Tasua 1446 H/2024 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lengkap Beserta Bacaan Niat dan Tata Caranya
Jadwal dan Tanggal Puasa Tasua 2024--
Berikut bacaan niat puasa Muharram tasua 2024:
Niat Puasa Hari Kesembilan (Puasa Tasu'a)
نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Naiwaitu shauma tasu'aa-i sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: Saya berniat puasa sunnah Tasu'a karena Allah Ta'ala.
Tata Cara Puasa Tasua
Mengutip dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, tata cara puasa sunah Tasua dilakukan dengan cara yang sama seperti yang lainnya.
Perbedaannya terletak pada niat yang dilafalkan, yaitu niat puasa sunnah Tasua. Hal-hal lain seperti mengakhirkan sahur, menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, dan menyegerakan berbuka dilakukan seperti biasanya.
BACA JUGA:Melalui Aplikasi GoPay Bisa Cairkan Pinjaman Tunai Sampai Rp 15 Juta, Syarat Mudah Bisa Dicicil
Terdapat beberapa hikmah dari dilaksanakannya puasa sunnah Tasua oleh umat Islam. Kembali mengacu pada penjelasan Ali Musthafa Siregar dalam buku Fikih Puasa, berikut ini adalah hikmah puasa Tasua:
1. Agar berbeda dengan kaum Yahudi yang hanya berpuasa di hari Asyura saja, tanpa ada puasa sebelum atau sesudahnya.
2. Agar terhindar dari menyendirikan puasa Asyura saja. Hal ini karena hari Asyura diserupakan dengan hari Jumat dan Islam melarang mengkhususkan puasa pada hari tersebut tanpa puasa sebelum atau sesudahnya.
3. Kehati-hatian jika ada kesalahan awal penanggalan bulan, sehingga boleh jadi hari Tasua adalah hari Asyura.
Pada saat menyambut bulan Muharram 1446H/2024 ada baiknya anda menghindari prasangka buruk. Hal ini sama dengan yang dijelaskan Ustad Muhammad Abduh Tuasikal, Pimpinan Ponpes Darush Sholihin dalam laman Rumaysho menyebut bulan Muharram dikenal oleh orang Jawa dengan bulan Suro.
BACA JUGA:Catat! Ini Jadwal Lengkap Puasa Muharram 1446 H Tahun 2024, Jangan Sampai Terlewat
Bulan ini lekat juga dengan tanggapan negatif sebagian orang. Beberapa daerah punya ritual untuk menghindari kesialan, bencana, musibah dilakukan oleh mereka.
"Karena bulan ini adalah bulan sial, sebagian orang tidak mau melakukan hajatan nikah, dsb. Jika melakukan hajatan pada bulan ini bisa mendapatkan berbagai musibah, acara pernikahannya tidak lancar, mengakibatkan keluarga tidak harmonis. Ketahuilah saudaraku bahwa sikap-sikap di atas tidaklah keluar dari dua hal yaitu mencela waktu dan beranggapan sial dengan waktu tertentu. Karena ingatlah bahwa mengatakan satu waktu atau bulan tertentu adalah bulan penuh musibah dan penuh kesialan, itu sama saja dengan mencela waktu. Perlu kita ketahui bersama bahwa mencela waktu adalah kebiasaan orang-orang musyrik," tulis Ustad Muhammad Abduh.
BACA JUGA:Tabel Rincian Dana Desa di Kabupaten Sumenep Tahun 2024, Ini 10 Desa dengan Dana Tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: