Iklan RBTV Dalam Berita

Viral di Sosmed! Ini 7 Nama Aplikasi Program Pemerintah Tuai Kontroversi

Viral di Sosmed! Ini 7 Nama Aplikasi Program Pemerintah Tuai Kontroversi

7 Nama Aplikasi Program Pemerintah Tuai Kontroversi--

2. SiSEMOK

Sisemok merupakan singkatan dari Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan, yang dibuat oleh Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Aplikasi ini diluncurkan dengan tujuan utama untuk mempermudah dan mempercepat proses pengajuan izin serta pendaftaran entitas hukum di wilayah Kabupaten Pemalang.

Namun, sejak kehadirannya, SiSEMOK telah menarik perhatian netizen karena pemilihan nama yang dianggap unik dan berbeda dari yang lazimnya.

Beberapa netizen bahkan menganggap nama ini cenderung mengarah pada lelucon atau hal-hal yang berbau seksual, sehingga menimbulkan perdebatan di media sosial.

BACA JUGA:Sedang Viral! Ini Harga Koin Hamster Kombat Jika di Rupiah, Simak Cara Bermainnya

3. i-Pubers

i-Pubers adalah sistem milik Kementerian Pertanian (Kementan) yang bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero). Nama ini merupakan kependekan dari Integrasi Pupuk Bersubsidi, yang bertujuan untuk optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi.

Aplikasi ini dilengkapi dengan geo-tagging dan time-stamp untuk memudahkan pencatatan transaksi dan penelusuran.

Namun, nama i-Pubers memancing berbagai komentar dari netizen yang menganggap penamaannya bisa dihubungkan dengan istilah-istilah yang tidak pantas atau merujuk pada konten dewasa.

BACA JUGA:Alhamdulillah! Pegi Setiawan Menang Sidang Putusan Praperadilan, Batal Jadi Tersangka Kasus Vina Cirebon

4. MAS DEDI MEMANG JANTAN

MAS DEDI MEMANG JANTAN merupakan salah satu program unggulan yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah.

Program ini tidak hanya menonjolkan namanya yang unik, tetapi juga berhasil mencuri perhatian masyarakat luas.

Program MAS DEDI MEMANG JANTAN ini bertujuan utama untuk memberikan pelayanan yang terbaik dalam bidang ketenagakerjaan kepada masyarakat di Kota Tegal.

Namun, banyak netizen yang mempertanyakan relevansi dan etika penamaan program ini, yang dinilai terlalu nyentrik dan bisa disalahartikan sebagai ungkapan yang vulgar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: