Iklan dempo dalam berita

Apa Saja Risiko dan 9 Tantangan yang Mengintai Bank Digital di Masa Depan

Apa Saja Risiko dan 9 Tantangan yang Mengintai Bank Digital di Masa Depan

Risiko dan 9 Tantangan yang Mengintai Bank Digital di Masa Depan--

Dalam konteks transformasi digital perbankan saat ini, pemanfaatan teknologi canggih dalam proses bisnis bank perlu diimbangi oleh transformasi atas tatanan institusi secara keseluruhan, termasuk dari segi manajemen, struktur, kelembagaan, dan kualitas sumber daya manusia.

BACA JUGA:Syarat dan Cara Mengajukan KUR Kecil BRI 2024, Ini Tabel Angsuran Pinjaman Rp 100 Juta-Rp 500 Juta

6. Keenam, mengenai inklusi keuangan bagi penyandang disabilitas.

Hasil studi yang dilakukan Bappenas, OJK, KOMPAK, dan DEFINIT (2017) menunjukkan bahwa sebanyak 84,47% lembaga jasa keuangan di tingkat pusat tidak memiliki kebijakan khusus terkait pelayanan keuangan kepada penyandang disabilitas.

BACA JUGA:Syarat dan Cara Mengajukan KUR Kecil BRI 2024, Ini Tabel Angsuran Pinjaman Rp 100 Juta-Rp 500 Juta

Selain itu, sebanyak 91,26% lembaga jasa keuangan di tingkat pusat tidak memiliki Petunjuk Teknis Operasional (PTO) khusus terkait pelayanan keuangan kepada penyandang disabilitas.

Adapun di tingkat daerah, studi tersebut juga menunjukkan bahwa sebanyak 88,57% lembaga jasa keuangan tidak memiliki kebijakan khusus terkait pelayanan keuangan kepada penyandang disabilitas.

BACA JUGA:Ada 12 Bank Bangkrut, Ini Tips Aman Punya Simpanan di Bank agar Terhindar dari Risiko Bangkrut

7. Ketujuh, literasi keuangan yang masih rendah

Menurut OJK, tingkat literasi keuangan digital konsumen bank yang rendah bisa menjadi salah satu faktor pemicu kejahatan siber.

Berdasarkan data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang disitir OJK, terdapat 2.259 laporan masyarakat tentang kejahatan digital pada Januari-September 2020.

Sebanyak 18 aduan di antaranya tentang peretasan sistem elektronik, 649 penipuan daring, 39 pencurian data atau identitas, dan 71 manipulasi data (CISSREc, 2020).

Berdasarkan laporan tersebut terlihat bahwa penipuan daring menjadi aduan tertinggi dan hal ini menunjukkan rendahnya pemahaman masyarakat atas risiko transaksi digital.

BACA JUGA:Banyak Bank Bangkrut, Segini Batas Maksimal Uang Simpanan yang Dikembalikan ke Nasabah

8. Kedelapan, berkaitan dengan infrastruktur teknologi informasi yang belum merata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: