Iklan dempo dalam berita

Di Pasar Global Kopi Robusta dan Arabica Melonjak Tinggi di Tahun 2024, Apa Beda Keduanya?

Di Pasar Global Kopi Robusta dan Arabica Melonjak Tinggi di Tahun 2024, Apa Beda Keduanya?

Di Pasar Global Kopi Robusta dan Arabica Melonjak Tinggi di Tahun 2024, Apa Beda Keduanya?--Foto: ist

Biji kopi arabika memiliki kulit yang sensitif. Agar cita rasa kopi yang keluar bisa optimal, pengolahannya harus dilakukan dengan hati-hati. Arabika biasanya diolah dengan metode pengolahan basah agar lapisan kulit tanduk biji kopi lebih mudah lepas.

Sebaliknya, robusta dapat diolah dengan metode pengolahan basah maupun kering. Pengolahan kering lebih terjangkau karena biji kopi hanya perlu dijemur di bawah terik matahari. Namun, metode ini butuh waktu yang lebih lama dibanding metode pengolahan basah.

BACA JUGA:10 Provinsi Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia, Ada Bengkulu

Cara tanam

Pohon kopi arabika cenderung cocok dengan udara dingin. Di negara tropis seperti Indonesia, pohon arabika sebaiknya ditanam di ketinggian 1.000-2.000 mdpl dengan suhu udara sekitar 14-24 °C. agar bisa menghasilkan biji kopi berkualitas. Arabika cocok ditanam di daerah dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahunnya.

Sementara itu, pohon kopi robusta bisa ditanam di ketinggian 800-1.000 mdpl dengan suhu udara yang lebih panas, yaitu sekitar 24-30 °C. Untuk curah hujan, robusta sebenarnya enggak membutuhkan banyak air sehingga bisa ditanam di daerah yang kering.

Itulah ulasan informasi kenaikan harga kopi robusta dan arabica di pasar global, serta perbedaan keduanya.

 

(Novan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: