Iklan RBTV Dalam Berita

Peringatan Dini BMKG Bencana Hidrometeorologi Bagi 16 Provinsi dan 34 Kabupaten di Indonesia

Peringatan Dini BMKG Bencana Hidrometeorologi Bagi 16 Provinsi dan 34 Kabupaten di Indonesia

Peringatan Dini BMKG Bencana Hidrometeorologi--

Jenis-jenis Bencana Hidrometeorologi

Berbagai jenis bencana hidrometeorologi dapat terjadi, termasuk badai siklon tropis, badai petir, badai es, tornado, curah hujan ekstrem, banjir, embun, suhu dingin, dan lainnya.

Berikut ini beberapa contoh bencana hidrometeorologi beserta penjelasan singkatnya:

1. Banjir

Banjir terjadi ketika luapan air merendam tanah yang biasanya kering. Banjir dapat disebabkan oleh limpahan air dari sungai, danau, atau laut yang meluap ke daratan.

BACA JUGA:Bayi 2 Tahun Disiksa, Pemilik DayCare yang Juga Influencer Parenting Ditangkap Polisi, Khilaf Jadi Alasan

2. Longsor

Tanah longsor ditandai oleh pergerakan tanah yang curam atau landai, seperti di pegunungan hingga tebing pantai atau di dasar laut, yang dipicu oleh curah hujan tinggi atau aktivitas manusia.

3. Curah Hujan Ekstrem

Curah hujan ekstrem terjadi ketika awan konvektif (cumulonimbus) berkembang masif dan mencapai atmosfer tinggi, menghasilkan curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat.

BACA JUGA:Pilkada Kepahiang, Nata-Hafiz Terima Surat Tugas dari PDI Perjuangan

4. Angin Kencang

Angin kencang terjadi ketika kecepatan angin meningkat lebih dari 27,8 km/jam dari wilayah dengan tekanan udara tinggi ke wilayah dengan tekanan udara lebih rendah, yang sering kali disertai oleh badai.

5. Puting Beliung

Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan tinggi yang dapat berlangsung selama beberapa menit. Bencana ini biasanya terjadi saat pergantian musim hujan ke musim kemarau (pancaroba).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: