Penyebab Presiden Jokowi Resmi Melarang Ada Iklan Produk Susu Formula Media Massa dan Medsos

BACA JUGA:Berlaku Mulai Hari Ini, Pemohon Pembuatan SKCK Harus Terdaftar dan Lampirkan BPJS Kesehatan

Hal ini disebabkan oleh kandungan protein dan mineral dalam susu formula yang melebihi angka kecukupan untuk bayi manusia, sehingga bayi memperoleh asupan makanan berlebih.

Jika pemberian susu formula terlalu encer, maka asupan gizi untuk tubuh bayi akan kurang, dan jika terlalu kental, maka akan terjadi gizi lebih.

BACA JUGA:5 Instansi yang Sepi Peminat CPNS 2024, Ini syarat dan Cara Daftar CPNS 2024 Terbaru

Manfaat ASI dan Risiko Susu Formula

WHO menyatakan bahwa susu formula adalah susu yang diproses agar sesuai dan bisa diterima oleh sistem tubuh bayi. 

Susu formula yang baik tidak menimbulkan gangguan saluran cerna seperti diare, muntah, atau kesulitan buang air besar. 

Namun, masih banyak tenaga kesehatan dan masyarakat yang berpikir bahwa susu formula memiliki kualitas gizi yang sama baiknya atau bahkan lebih baik dari ASI. 

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG Bencana Hidrometeorologi Bagi 16 Provinsi dan 34 Kabupaten di Indonesia

Padahal, susu formula memiliki risiko tinggi terhadap masa depan kesehatan anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi dan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit. 

BACA JUGA:Rugikan Negara Rp 510 M, Begini Fakta Penyimpangan Korupsi di Tol MBZ

Selain itu, ASI juga mendukung perkembangan oromotor bayi, yaitu dalam hal mengunyah dan menelan, serta membantu bayi dalam menerima berbagai macam makanan dengan rasa, bentuk, dan tekstur yang bervariasi ketika mulai diberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI).

BACA JUGA:Remaja 16 Tahun Tewas, Syarat Ingin Bergabung Masuk Sebuah Geng Wajib Duel

Sumber: