Iklan dempo dalam berita

Ucapan Terakhir Bripda Sony Kepada Ibunda, Sempat Main ke Rumah Paman, Namun Tidak Mau Makan

Ucapan Terakhir Bripda Sony Kepada Ibunda, Sempat Main ke Rumah Paman, Namun Tidak Mau Makan

Ucapan Terakhir Bripda Sony --

Keterangan saksi Jaya (36) warga Kelurahan Sembayat Kecamatan Seluma Timur, kedua korban yakni Mulyadi dan Indi merupakan bapak dan anak. 

BACA JUGA:Begini Kronologis Anggota Polisi Gugur saat Upaya Penangkapan Pelaku Kejahatan, 2 Pelaku Akhirnya Tewas

Jaya yang juga berkebun di lokasi yang sama dengan pelaku dan korban, tidak diketahui pasti penyebab keributan ini. Namun ada dugaan karena sengketa batas kebun.

Namun yang pastinya menurut Jaya, pelaku dan korban bertemu di dekat pondok milik Mulyadi. Mereka awalnya ribut mulut dan berlanjut dengan pembacokan yang membuat korban Mulyadi dan Indi terluka.

"Kalau motifnya saya belum tahu, tadi pas pelaku dan anaknya datang sempat cekcok mulut dan berujung saling berkelahi dengan senjata tajam," terang Jaya.

Dalam perkelahian itu, Mulyadi dan anaknya Indi, terluka. Melihat kejadian ini, saksi Jaya berusaha meminta bantuan warga untuk membawa kedua korban ke RSUD Tais.

Pasca kejadian ini, Tim opsnal Polsek Seluma Timur dan Satreskrim Polres Seluma yang mendapat laporan, langsung menindaklanjutinya. 

BACA JUGA:Anggota Polres Seluma Gugur Saat Lakukan Penangkapan, Begini Karakter Terduga Pelaku Menurut Sang Kakak

Dengan persuasif, pihak kepolisian melalui keluarga terduga pelaku meminta agar Ardan dan anaknya menyerahkan diri.

Namun sayang upaya ini tidak membuahkan hasil, terduga pelaku tetap tidak mau menyerahkan diri.

Selanjutnya, Jumat malam, Timsus Puyang Serawai Polres Seluma mendatangi terduga pelaku. Ketika itu, personel kembali meminta terduga pelaku Ardan dan anaknya menyerahkan diri.

Namun Ardan dan anaknya tetap bersikeras tidak mau menyerahkan diri. Sebaliknya Ardan bersama dua orang anaknya melawan petugas.

BACA JUGA:Personel Polres Gugur saat Bertugas, Ini Sikap dari Polda Bengkulu

Menghadapi situasi seperti ini, polisi sempat beberapa kali melepaskan tembakan ke udara. Polisi terus meminta Ardan dan anaknya menyerahkan diri.

Sayangnya tembakan peringatan itu tidak diindahkan. Ardan bersama kedua anaknya malah menyerang polisi menggunakan parang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: