Iklan dempo dalam berita

Mana yang Sehat Minum Air Rebusan Galon atau Isi Ulang? Ini Penjelasannya

Mana yang Sehat Minum Air Rebusan Galon atau Isi Ulang? Ini Penjelasannya

Lebih bagus air galon atau isi ulang?--

BACA JUGA:2 Malam 1 Hari di Dalam Hutan, Begini Cara Anak Pelaku Penganiayaan Polisi Bertahan

"Terutama jika sumber air tidak terjamin kualitasnya dan cara pengolahan atau penanganannya tidak dilakukan secara higienis," tegasnya. 

Ia menjelaskan bahwa potensi kontaminasi air minum paling sering disebabkan oleh kontaminan mikrobiologis atau bakteri, yang dapat dengan mudah berpindah dari air ke tubuh manusia. Efeknya bisa sangat cepat, seperti timbulnya sakit perut.

Untuk memahami perbandingan kebersihan dan keamanan antara kedua sumber air ini, mari kita jabarkan lebih lanjut:

1. Kebersihan

- Air keran yang digunakan di rumah-rumah penduduk bisa berasal dari sumur (air tanah) atau dari perusahaan air minum (PAM). Meskipun air PAM sudah melalui proses penyaringan, kualitasnya dapat menurun setelah dialirkan ke rumah-rumah penduduk. 

BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR Mandiri 2024, Ini Simulasi Cicilan Pinjaman Rp 30 Juta

Selain itu, air PAM juga berpotensi terkontaminasi oleh bakteri yang terdapat di pipa-pipa saluran. Sementara itu, air tanah dari sumur juga belum terjamin mutunya karena bisa terkontaminasi oleh zat atau logam berbahaya. 

Oleh karena itu, air PAM dan air sumur perlu disaring atau direbus terlebih dahulu untuk menghilangkan kuman atau zat pencemar yang ada.

- Di sisi lain, air minum dalam kemasan yang dijual dalam bentuk galon biasanya melalui proses produksi yang lebih higienis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). 

Meskipun demikian, penting untuk memastikan bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) yang dipilih sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan belum melewati tanggal kedaluwarsa.

BACA JUGA:Niat Curi Uang Rp 200 Juta Milik Bos Properti, Pelaku Malah Bawa Tas Kosong, Ini Modusnya

2. Keamanan

- Untuk memastikan keamanan air sumur, sampel air perlu diuji di laboratorium untuk mengetahui kualitasnya. Setelah dinyatakan bersih dan aman, baru air tanah dapat dikonsumsi dengan melakukan penyaringan dan perebusan terlebih dahulu.

Jika air sumur belum diuji, sebaiknya jangan mengonsumsinya, terutama jika air terlihat keruh, berbau menyengat, atau terasa aneh. Hal ini juga berlaku untuk air PAM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: